Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 10:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com — Dengan begitu banyaknya metode diet di luar sana, tentu tak mudah membedakan mana yang benar-benar efektif dan mana yang sekadar mitos. Benarkah karbohidrat harus dijauhi? Apakah makan dalam porsi kecil bisa mempercepat metabolisme?

Masih banyak mitos-mitos diet yang sebenarnya keliru tetapi masih dipercaya banyak orang. Kimberly Snyder, pakar nutrisi yang banyak menangani selebriti dan penulis buku The Beauty Detox Foods, menjelaskan mana mitos diet yang sebaiknya jangan dipercaya.

1. Mitos: Makan setelah jam 8 malam bikin gemuk
Jika menyangkut soal makan malam, sebenarnya yang perlu diperhatikan bukan soal waktunya, tetapi kapan Anda mulai tidur. Snyder merekomendasikan untuk makan malam setidaknya 3-4 jam sebelum tidur. Jika jam tidur Anda mendekati jam 11 malam, makan sekitar jam 8 malam masih tidak apa-apa.

2. Mitos: Makan dalam porsi kecil mempercepat metabolisme
Makan dalam porsi kecil tetapi sering memang bisa mempercepat metabolisme. Namun, sifatnya hanya sementara. Ini karena jika kita selalu mencerna, sistem pencernaan akan bekerja berlebihan dan menggunakan banyak energi. Tetapi, jika kita terus-menerus makan, makanan mungkin tak akan bisa dicerna sempurna sehingga nutrisinya tidak bisa terserap dengan baik.

3. Mitos: Karbohidrat adalah musuh
Ada tiga jenis karbohidrat: kompleks, sederhana, dan serat. Karena itu, daripada memberi label "buruk" pada karbohidrat, lebih baik pilih jenis karbohidrat mana yang tepat. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, pilihlah karbohidrat kompleks dan serat.

4. Mitos: Makan lemak akan membuat gemuk
Seperti halnya dengan karbohidrat, Anda juga jangan menyamakan setiap jenis lemak. "Makan lemak yang tepat justru mendatangkan manfaat. Misalnya saja, alpukat termasuk lemak sehat dan membuat perut terasa kenyang," katanya. Namun, jika ingin sehat, jangan tambahkan alpukat dengan gula atau susu.

5. Mitos: Minum banyak air menurunkan berat badan
Menjaga agar tubuh terhidrasi sangat dianjurkan, tetapi bukan berarti dengan minum banyak air berat badan bisa turun. Snyder juga menyarankan agar kita tak terlalu sering minum air saat makan karena bisa mengencerkan enzim pencernaan sehingga proses pencernaan makan lebih berat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com