Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 11:32 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com –  Penggunaan corak bordir dalam berbagai ragam busana akan membuat tampilan lebih manis. Bordir biasanya dipakai di lingkar lengan, tepi-tepi blus, kebaya, atau gaun, di bagian leher, atau bagian dada.

Bordir sendiri sudah lama berada dalam khazanah busana Indonesia. Di berbagai daerah kita bisa menemui sentra-sentra pengrajin bordir. Salah satu desainer Indonesia yang identik dengan bordir adalah almarhum Ramli.

Di pasaran ada tiga jenis bordir, yakni bordir buatan tangan (handmade), bordir dengan mesin elektrik yang mesinnya disebut juki, serta bordir menggunakan mesin komputer untuk produksi masal.

Sekilas tidak ada perbedaan berarti antara ketiga jenis bordir tersebut, tetapi jika kita teliti lebih dekat ada perbedaan nyata antara bordir buatan tangan dengan mesin.

Menurut Iva Hativah, asisten store manager Indah Bordir di Surabaya, Jawa Timur, kualitas bordir buatan tangan lebih halus dan rapi. "Bordir handmade memerlukan waktu pengerjaan yang lama, bisa satu sampai dua bulan untuk kain sepanjang 1,5 meter. Tetapi hasilnya lebih halus, jarang sekali terlihat serpihan benang pada hasil bordiran," katanya.

Selain itu menurutnya, mesin bordir manual yang dikerjakan dengan kaki akan menghasilkan bolongan motif atau potongan bagian pinggir bordir yang rapi. "Bordir memakai mesin atau komputer menghasilkan tampilan benang yang lebih mengikap dan kurang rapi di bagian pinggirnya," katanya.

Motif bordir sendiri ada berbagai jenis, selain motif bunga, saat ini juga mulai diperkenalkan motif bordir yang diambil dari kain songket, ulos, berbagai motif batik, atau kain ende.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com