Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Asa Diperlakukan Kasar, Seorang Perempuan Inggris Gantung Diri

Kompas.com - 19/01/2014, 12:10 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Karena terus menerus mendapatkan siksaan fisik dan cacian dari pria yang menjadi kekasihnya. Seorang resepsionis, Disc Jokey (DJ) dan sukarelawan di Inggris memilih gantung diri hingga wafat.

Ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar mandi apartment, Carla Dunphy-Clarkson, tewas dalam keadaan depresi dengan fisik luar biasa kelelahan. Sebelum gantung diri, Carla menuliskan pesan di balik pintu kamar mandi. Tiga kata yang menjelaskan alasan mengapa ia bunuh diri.

“Dia telah membunuhku,” tulisnya

Subyek "dia" yang dimaksud merujuk pada pria yang menjadi kekasihnya setahun terakhir sebelum peristiwa naas ini terjadi. Dengan alasan keamanan, pihak keluarga merahasiakan nama kekasih mendiang Carla.

Menurut keluarga Carla yang masih berduka, pria ini adalah seseorang yang kejam, sadis, kasar dan belakangan diketahui memiliki catatan hitam sebagai penyiksa perempuan. Menurut Terrie, adik perempuan Carla, pria tersebut telah “membunuh” kakaknya jauh sebelum tragedi bunuh diri. Harga diri Carla diinjak-injak tanpa ampun, setiap hari semangat hidupnya dibuat tumpul lewat berbagai bentuk penyiksaan fisik dan mental.

THE MIRROR Catatan terakhir Carla sebelum bunuh diri


Tapi mengapa Carla tidak segera memutuskan dan meninggalkannya, saat kali pertama kekerasan ini terjadi? Ternyata, menurut Terrie, kakaknya pernah mencoba, namun sial, rencana tersebut diketahui oleh sang pacar, yang tentu saja langsung menggagalkan dengan memutus akses Carla pada dunia luar. Menurut Terri, ini lah akhir dari penderitaan sang kakak yang kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia 22 tahun pada Agustus 2013 silam.

Seperti yang dikutip dari The Mirror, Terrie mengisahkan bahwa pertemuan Carla dengan kekasihnya terjadi di Liverpool Club. Terrie sendiri lupa kapan tepatnya mereka resmi berhubungan, yang pasti sekitar pertengahan 2012. “Saya tidak pernah melihat Carla begitu cepat jatuh cinta dan pria ini jelas sangat terobsesi padanya,” tutur Terrie.

Tahun lalu, Carla pernah bercerita pria ini melarangnya untuk mempublikasikan hubungan mereka. Belakangan baru diketahui, itu adalah cara kekasihnya menutupi aksi kasar dan kekerasan yang pernah ia lakukan terhadap dua mantan kekasihnya dahulu, yang mengaku mengalami siksaan fisik dan batin luar biasa parah. Salah satu dari mereka mengaku pernah digunduli, tangannya direbus, namun dengan segala upaya akhirnya berhasil melarikan diri dan bermukim ke luar negeri karena diteror rasa takut yang tidak bisa dikendalikan.

Pernah suatu hari, Terrie mengundang Carla untuk menikmati ritual teh sore hari, tapi yang terjadi adalah sang kakak hadir membawa luka bekas setrika di bagian lehernya. Terrie memohon pada kakaknya untuk meninggalkan pria keparat itu, namun lagi-lagi Carla memberikan alasan yang tidak masuk akal, yakni dia terlanjur cinta.

“Selama satu tahun mengalami siksaan fisik dan mental, kakakku telah berubah drastis. Dia tampak depresi, banyak bekas luka mengerikan pada tubuhnya namun Carla berusaha menutupinya. Padahal dulu orang mengenalnya sebagai pribadi yang menyenangkan, supel dan dia sering terlibat sebagai sukarelawan dalam berbagai aksi sosial,” jelas Terrie lebih lanjut.

Dalam proses investigasi, Terrie menemukan pesan singkat yang pernah dikirimkan sang kakak pada kekasihnya,“Kamu telah menyiksa saya dan membuat saya hidup dalam ketakutan. Benar-benar kejam.”

Namun sayangnya, bagi sistem keadilan di Inggris, bukti ini kurang kuat karena Carla tidak pernah melaporkan komplain lengkap dengan bukti fisik pada polisi.

Hingga hari ini, Terrie masih berjuang mencari keadilan untuk Carla. Dengan aktif berkampanye dengan organisasi anti kekerasan pada perempuan di Inggris, memperjuangkan keadilan bagi para perempuan korban kekerasan domestik yang mati bunuh diri. Tujuannya hanya satu, agar pria-pria seperti kekasih kakaknya diganjar dengan hukuman yang setimpal.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com