Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finalis Putri Indonesia Tak Wajib Berdomisili di Daerah yang Diwakili

Kompas.com - 25/01/2014, 13:10 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Kompas.com - Ajang tahunan pemilihan Puteri Indonesia 2014 kembali digelar. Tahun ini terdapat 38 finalis yang mewakili 33 provinsi. Para finalis tersebut bukan hanya cantik, tapi juga memiliki kualitas tinggi dalam hal perilaku dan intelegensia.

Menurut Dwi Putri Yanthi Muazd, Ketua Panitia Pemilihan Puteri Indonesia 2014, sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta diwakili oleh 6 orang.

Selain itu, menurut Dwi Putri, para finalis tersebut memang tidak diwajibkan memiliki domisili yang sama dengan daerah yang diwakilinya.

Meski begitu untuk bisa mewakili suatu daerah, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yakni berdasarkan domisilinya, berdasarkan keturunan orangtua, atau berdasarkan tempat sekolah atau kuliah.

"Jadi misalnya kalau ada finalis yang tinggal dan memiliki KTP orang Bogor tetapi orangtuanya asli Palembang, maka bisa saja ia mewakili daerah Palembang," kata Dwi Putri saat ditemui disela kunjungan finalis Puteri Indonesia 2014 ke gedung SMESCO Jakarta (24/1/14).

Biasanya, lanjut Dwi Putri, mereka memakai dua syarat itu, yakni asal keturunan dan domisili. "Yang penting mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup akan daerah yang diwakilinya," katanya.

Nantinya, setelah terpilih mewakili suatu daerah, Yayasan Puteri Indonesia sebagai penyelenggara ajang ini akan mengirimkan surat kepada pemerintah daerah yang diwakili finalis itu untuk menginformasikan siapa perwakilan daerah mereka.

"Pemerintah daerah pada dasarnya sudah menyadari bahwa puteri-puteri terbaik mereka tidak selalu ada di provinisnya. Biasanya mereka sudah pindah ke kota lain karena bersekolah atau mengikuti orangtuanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com