Kompas.com - Seorang brand ambassador alias duta sebuah produk memiliki tugas yang tidak remeh. Ia harus bisa menampilkan citra dan karakter yang sesuai dengan produk yang diwakilikinya. Karena itu reputasi positif adalah syarat mutlak seorang brand ambassador.
Tentu kita masih ingat kisah seorang aktris dan presenter yang menjadi brand ambassador sebuah produk sabun kecantikan dan tersandung kasus video mesum. Tak berapa lama ketika kasus tersebut mencuat, aktris tersebut langsung diberhentikan sebagai brand ambassador.
Memilih seorang duta memang tidak bisa sembarangan. Bermodal cantik dan terkenal saja ternyata tidak menjamin seseorang bisa dipilih.
Hal tersebut diakui oleh Kilala Tilaar, Deputy Marketing Director Martha Tilaar Group. Perusahaan yang memiliki sejumlah produk kosmetik ini sangat mengutamakan citra positif seorang model yang akan menjadi dutanya.
"Tentu kami mencari sosok yang positif, punya rekam jejak yang bagus dan berprestasi di bidangnya," kata Kikala.
Mengingat Martha Tilaar Group adalah produk asli Indonesia, menurut Kilala ada persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh calon duta produknya, yakni mampu mengapresiasi budaya tanah air.
"Ia harus bisa merepresantikan jiwa dari brand yang diwakilinya," katanya.
Kikala menambahkan, perusahaannya memang menghindari sosok figur publik yang memiliki isu-isu negatif. "Reputasi atau citra positif dari kandidat brand ambassador tentu akan berdampak positif pada brand," katanya.