Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2014, 14:54 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber parentdish
KOMPAS.com - Janji itu harus ditepati, tak terkecuali pada anak. Sebagai orangtua, terkadang Anda membuat janji kepada anak hanya untuk membuat mereka tidak rewel. Parahnya, janji orangtua ke anak ini seringkali tidak bisa Anda lakukan sendiri.

Penulis dan pendidik anak usia dini, Sylvia Rouss mengungkapkan, "Orangtua menggunakan janji-janji untuk berbagai alasan, misalnya menyuap anak agar melakukan apa yang mereka inginkan. Untuk menghindari kemungkinan konfrontasi dengan anak, menghindarkan anak-anak dari kekecewaan, dan menimbulkan harapan bagi anaknya," paparnya.

Sayangnya, setiap kali Anda membuat dan melanggar janji sendiri kepada anak, maka kepercayaan anak juga akan rusak. Berikut beberapa janji manis yang tidak seharusnya dijanjikan orangtua pada anaknya.

1. "Ini tidak akan sakit, Ibu janji"
Kekuatan menahan rasa sakit itu berbeda-beda setiap orang. Mungkin itu tak sakit untuk Anda, tapi belum tentu buat anak. Meski maksud dari kata-kata ini  untuk membuat anak jadi tak takut dan yakin bahwa ini memang tidak menyakitkan, tapi kenyataannya berbeda, anak pasti tidak percaya lagi pada Anda.

Misalnya, saat Anda akan memberi obat di luka anak. Mereka akan takut karena rasanya akan perih. Alih-alih mengatakan bahwa proses ini tak sakit, Rouss menyarankan untuk mengungkapkan kata-kata seperti, "Ini mungkin akan sedikit menyakitkan, tapi cuma sebentar kok."

2. "Ibu/Ayah janji akan sampai di rumah sebelum kamu tidur"
Terkadang tumpukan pekerjaan tak bisa diatasi dengan cepat, akibatnya Anda harus lembur. Padahal anak sedang menunggu kehadiran Anda di rumah. Tak tega mengecewakannya, Anda pun membuat janji bahwa Anda akan sampai rumah sebelum dia pergi tidur. Nyatanya semua hanya tinggal janji. Sampai di rumah, anak sudah tidur dan mungkin saja sampai menangis.

"Jika Anda tak sengaja melanggar janji ke anak, maka berusahalah untuk simpati pada mereka, dan katakan "Ibu/ayah tahu kamu kecewa, maafkan ibu/ayah yah," saran Psikolog Klinis sekaligus penulis enam buku parenting, Anthony E. Wolf.

3. "Mainnya tidak sekarang ya, janji deh kapan-kapan main"
Percayalah, sekalipun masih kecil mereka pasti bisa mengingat semua, apalagi kalau urusan mainan. Kalau tidak ditepati mereka pasti menagihnya. Daripada memberi janji kapan-kapan, jujur saja pada mereka tentang alasan mengapa tak bisa main sekarang ini. Anda juga bisa membuat janji lagi dengan ibu dari teman-temannya agar anak bisa bermain bersama lagi.

"Jangan memberinya waktu kapan-kapan dan jangan juga memberinya kesan bahwa 'tidak semua hal yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan'. Ini hanya akan membuat anak Anda lebih marah," papar Wolf.

4."Kalau kamu bereskan mainan, ibu janji belikan es krim"
Melanggar janji ini tak cuma akan membuat anak jadi tak percaya Anda, tapi juga mengajarkannya untuk selalu mendapat imbalan setelah melakukan sesuatu. Hal seperti ini tidak akan membuat mereka punya motivasi pribadi untuk melakukan hal positif.

Sebenarnya Anda bisa mengatakan,"Kamu harus membereskan mainan itu, kalau tidak kamu atau orang lain bisa tersandung dan jatuh." Dengan ini, anak akan tahu pentingnya membereskan mainannya.

5. "Ibu janji kita akan pergi ke Disneyland (atau hal besar lainnya) saat ulang tahunmu tahun depan"
Terkadang anak ingin kado yang besar saat ulangtahunnya. Namun, tentu tidak setiap saat Anda bisa memenuhi keinginannya. Namun jangan berjanji sesuatu yang besar sebagai kado jika Anda belum tentu bisa menepatinya. Buatlah janji memberi kado yang lebih realistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber parentdish
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com