Menurut sebuah organisasi riset Catalyst yang melakukan survei terhadap 500 perusahaan terbaik versi Fortune, gaji para wanita dua pertiga lebih rendah dibanding gaji para pria.
Ada beberapa penyebab mengapa kaum wanita masih berada di urutan kedua.
1. Bidang tertentu didominasi pria
Secara tradisional ada bidang-bidang pekerjaan tertentu yang lebih banyak ditekuni kaum pria. Padahal bidang pekerjaan tersebut umumnya menawarkan gaji besar, misalnya saja bidang teknik dan ilmu komputer. Di Silicon Valley saja jumlah karyawati sangat timpang dengan karyawan pria.
2. Pilihan fakultas
Di setiap universitas ada fakultas tertentu yang memang seolah menjadi domain kaum pria, misalnya komputer atau teknik. Sebaliknya, para mahasiswi lebih tertarik pada bidang ilmu sosial seperti menjadi pengajar atau profesi yang berkaitan dengan "pengasuhan" yang standar gajinya cenderung lebih rendah.
3. Sempat berhenti kerja
Bukan hal yang aneh saat seorang wanita bekerja yang sudah memiliki anak memutuskan untuk berhenti kerja demi mengasuh anaknya. Hal ini membuat mereka menjadi lebih sulit bersaing dengan koleganya saat harus kembali ke dunia kerja.
4. Standar gaji berbeda
Faktanya, meski seorang wanita sudah melakukan upaya keras untuk menunjukkan kompetensinya agar sejajar dengan pria, tetap saja wanita mengantongi gaji 5 persen lebih rendah.
5. Tak berani tampil
Salah satu kelemahan kaum wanita adalah cenderung bersikap patuh dan tidak mau menonjolkan diri. Akibatnya kebanyakan dari mereka tidak berani tampil untuk menunjukkan kemampuannya sehingga kurang diperhitungkan di tempat kerja.