Sudah Menikah, Perlukah Rayakan Hari Kasih Sayang?

Memang Valentine bukan tradisi asli Indonesia. Konon Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari ini merupakan hari penghormatan bagi Santo Valentine, pria yang dihukum mati oleh Kaisar karena diam-diam menikahkan pasangan.

Di luar berbagai versi cerita sejarah Valentine, namun hari ini bisa menjadi hari yang istimewa bagi orang yang istimewa juga. Bukan cuma bagi remaja yang sedang jatuh cinta, tapi semua orang mulai dari anak-anak, hingga pasangan yang sudah menikah.

Menurut psikolog Anna Surti Ariani atau disapa Nina, pasangan suami istri sebaiknya tidak perlu anti terhadap perayaan Valentine. "Memang tidak harus dirayakan saat tanggal 14 Februari. Orang Indonesia biasanya punya kebiasaan merayakannya di hari ulang tahun perkawinan," katanya.

Perayaan Valentine, menurut Nina, bukan semata hari untuk memberikan kado atau cokelat, tetapi lebih sebagai "perayaan" bahwa Anda dan suami saling menyanyangi. Sangat disayangkan jika setelah menikah Anda berdua mengambil sikap "take it for granted" alias tidak merasa perlu memberikan perhatian balik karena merasa sudah seharusnya si suami bersikap demikian.

"Jadi yang kita lihat lebih pada filosofinya, merayakan apa yang sudah terjalin selama ini. Bahwa Anda dan suami saling menyayangi, meperhatikan, dan menjadi pasangan," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini.

Untuk merayakan kebersamaan tersebut, memang tak selalu harus dilakukan di hari kasih sayang. Namun memberikan perhatian lebih pada hari tersebut bisa menjadi cara menyampaikan perasaan cinta sehingga pasangan tidak merasa diabaikan. Terlebih jika belakangan ini Anda selalu disibukkan dengan pekerjaan dan urusan anak.

Memberikan kejutan kecil padanya bisa menjadi "bahan bakar" untuk menjaga nyala api cinta dalam perkawinan Anda berdua. Selamat merayakan kasih sayang.