Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2014, 18:27 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Seiring pesatnya perkembangan dunia mode, di mana karya perancang mode dan label ritel kian produktif meluncurkan rangkaian koleksi mereka dengan harga di bilangan yang terjangkau, tak ayal membuat peralihan alokasi belanja konsumen pecinta fesyen di dunia. Lalu, apakah fenomena ini memudarkan kemahsyuran dan gengsi mengenakan produk fesyen mewah?

Jika melihat laporan penelitian yang dirilis oleh Asosiasi Barang Mewah Altagma Italia dan Boston Consulting Group, ternyata produk fesyen papan atas masih tinggi peminatnya. Berdasarkan hasil penelitian mereka, tercatat perilaku belanja kalangan mapan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2020 mendatang diprediksi mereka bakal menghabiskan dana belanja sebesar 120 miliar dolar AS atau setara dengan Rp. 1.5 triliun rupiah.

Penelitian yang berhasil mewawancara lebih kurang 40 ribu konsumen dari kalangan atas yang tersebar di 20 negara ini, merinci bahwa biaya belanja mereka lebih banyak dialokasikan untuk mengoleksi produk mewah dan liburan pada destinasi eksotis dengan pelayanan bintang lima.

Hasil studi yang rilis oleh Reuters, menerangkan bahwa pada tahun ini saja terdapat sekitar 380 juta konsumen penggemar produk mewah, yang berlokasi di sejumlah negara di dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai angka 440 juta di tahun 2020 nanti. Banyaknya generasi muda yang lebih memilih berbisnis dibandingkan bekerja di perusahaan besar, disinyalir menjadi pencetus maraknya orang kaya baru di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, ditemukan juga bahwa pertumbuhan pasar mewah mengalami peningkatan sebesar dua per tiga selama dekade yang berjalan sekarang ini. Hal ini dikarenakan, kaum mapan yang menjadi konsumen setia barang-barang mahal dan mewah, rata-rata menghabiskan 10.000 euro atau senilai dengan Rp. 165 juta setiap tahunnya untuk membeli tas, sepatu, perhiasaan dan juga mobil Di dunia, presentase konsumen kaya ini mencapai 40 persen dari target pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com