Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2014, 19:04 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Bahkan semakin baik kualitas mereka menjadi seorang ayah, semakin turun pula minatnya terhadap seks, walau bukan berarti mereka tidak mau sama sekali. 

Peneliti Lee Gettler dari University of Notre Dame di Indiana (AS), meneliti gaya hidup dan hormon dari 433 pria muda di Filipina.  Hasilnya, pria dengan hormon testosteronen tinggi punya kans besar menjadi ayah. Namun level hormon testosteron mereka akan menurun ketika sudah punya anak. Imbasnya, frekuensi bercintanya pun jadi makin sedikit.Perubahan hormon ini juga membuat ayah muda lebih responsif terhadap kebutuhan sebagai ayah. Demikian keterangan Dr. Gettler di konferensi tahunan American Association for the Advancement of Science.

Mengapa ini terjadi? Dr. Gettler mengungkapkan, penyebabnya adalah perubahan fisik yang berujung pada dekatnya hubungan ayah dan anak. Tapi para istri tidak perlu bersedih dan takut tidak akan "disentuh" suaminya kembali. Pasalnya,  penurunan hormon dan nafsu suami hanya akan berlangsung setahun atau dua tahun. Setelah itu hasrata seks mereka akan kembali seperti sedia kala. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com