Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2014, 12:09 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com — Rambut adalah mahkota utama yang harus dijaga kesehatan dan keindahannya. Itu sebabnya, jika rambut mulai rontok, kita tidak hanya sibuk mencari pengobatannya, tetapi juga bertanya-tanya apa pemicunya.

Ada berbagai mitos keliru mengenai kerontokan rambut. Ketahui bagaimana fakta sebenarnya.

- Mitos: Duduk lama di ruangan ber-AC memicu rambut rontok.

Faktanya: Pendingin ruangan (AC) memang dapat menyebabkan rambut Anda kering. Namun, belum ada penelitian yang menyebut bahwa berada di bawah AC terlalu lama menyebabkan rambut rontok.

- Mitos: Rambut rontok setiap hari bisa sebabkan kebotakan.

Faktanya: Normal saja jika rambut Anda rontok sampai 100 helai dalam sehari. Namun, jika jumlah rambut rontok Anda melebihi tingkat normal, segera konsultasikan ke dokter.

- Mitos: Pelurusan rambut memicu rambut rontok.

Faktanya: Pada dasarnya, jika setelah tindakan pelurusan rambut Anda melakukan perawatan secara benar, rambut rontok tidak akan terjadi.

- Mitos: Memijat kulit kepala bisa mengurangi rambut rontok.

Faktanya: Sirkulasi darah tidak meningkatkan pertumbuhan rambut. Terlalu banyak menyisir rambut justru dapat menyebabkan kerusakan rambut, yang menyebabkan rontoknya rambut.

- Mitos: Memotong rambut akan membuatnya tumbuh lebih tebal.

Faktanya: Memotong rambut tidak berkaitan dengan pertumbuhan rambut yang lebih tebal. Jika rambut terasa lebih tebal, itu karena pangkal rambut memang menebal.

- Mitos: Mengeringkan rambut menggunakan hair dryer tidak menyebabkan rambut rontok.

Faktanya: Penggunaan pengering rambut terlalu sering bisa merusak rambut akibat panasnya. Tetapi, dengan perawatan yang tepat, rambut bisa sehat kembali.

- Mitos: Tak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah rambut rontok

Faktanya: Tidak lagi. Ilmu pengetahuan sudah begitu maju. Jadi, ada banyak cara untuk mencegah dan mengatasi kerontokan rambut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com