Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya "High Heels" Dipakai untuk Menghindari Lumpur

Kompas.com - 06/03/2014, 11:52 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com - Perempuan dan sepatu hak tinggi adalah dua sahabat yang tak bisa dipisahkan. Sekalipun seringkali sepatu bertumit tinggi ini sangat menyiksa saat dipakai, namun sepatu ini juga melambangkan status sosial dan kecantikan perempuan. Tak heran berapa pun jumlah sepatu hak tinggi yang sudah dimiliki, rasanya tak akan pernah cukup.

Nama-nama besar para desainer sepatu, sebut saja Christian Louboutin, Gucci,  atau Jimmy Choo sudah tak asing lagi di telinga para pencinta sepatu. Namun, tahukah Anda kalau para desainer terkenal itu bukanlah pencipta high heels. Nyatanya, sepatu bertumit tinggi sebenarnya sudah ditemukan dan digunakan sejak zaman Mesir Kuno.

Di kebudayaan Mesir Kuno, sepatu hak tinggi ini digunakan untuk keluar dan berjalan di atas lumpur. Sementara sekarang sepatu hak tinggi ini digunakan untuk berjalan di atas karpet merah atau menghadiri pesta. Bagaimana asal-usul sepatu hak tinggi ini?

1. Heels kuno, 4000 SM
Di peradaban Mesir Kuno, sepatu hak tinggi digunakan oleh para tukang jagal hewan. Mereka menggunakan heels agar kaki mereka tak kotor terkena sisa-sisa sembelihan hewan.

2. The Heel Death, 1400-1600-an
Di masa ini, sepatu hak tinggi dibuat dengan hak tebal yang disebut chopines. Dulunya chopines menjadi tren di Turki, Italia dan Spanyol.  Heels ini memiliki tinggi 5-36 inchi. Semakin tinggi hak sepatu, makin tinggi pula status sosialnya.

Di era ini heels ini dipakai agar gaun perempuan tidak kotor terkena lumpur. Namun, pemakaian heels ini juga bertujuan untuk mengontrol perempuan. Bagaimana tidak, dengan memakai sepatu setinggi ini, perempuan akan sulit lari dari rumah atau melakukan tindakan yang dianggap tercela pada saat itu, yaitu menari. Chopines memenangkan penghargaan sebagai sepatu kematian yang menakutkan.

3. Red heels, 1701
Sepatu bertumit tinggi berwarna merah ini digunakan oleh raja Louis XIV. Raja ini bernama asli Regina George dan termasuk salah satu raja yang memandang orang lain lebih rendah daripada dirinya. Dalam kepemimpinannya, hanya orang-orang yang memiliki kekuasaan, anak buahnya, dan orang yang duduk di kursi monarki saja yang diijinkan memakai sepatu hak merah. Sepatu ini dilambangkan sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan.

shutterstock

4. Heels Modern, 1954

Era heels modern dimulai sejak tahun ini. Awalnya Roger Vivier yang bekerja untuk Christian Dior mulai mendesain sepatu heels stilleto tinggi di pertengahan tahun 1950-an. Seperti desain Dior saat ini, sepatunya dihiasi dengan permata yang sangat glamor dan mewah.

5. Supermodel heels, 1993
Pada periode ini chopines kembali populer. Bagaimana tidak, sepatu hak tinggi yang digunakan supermodel saat ini justru membawa celaka. Stiletto tinggi dan tipis, platform tebal namun tidak utuh memang terlihat unik dan mengesankan. Namun coba hitung berapa banyak model yang terjatuh saat memakai sepatu model ini saat berjalan di catwalk?

Supermodel Naomi Campbell pun terjatuh di atas catwalk Vivienne Westwood saat ia menggunakan sepatu Super Elevated Gillie setinggi sembilan inci dengan platform empat inci.

6. The it Girl dan Celeb heel
Sepatu hak tinggi kini nyaris tak pernah absen menghiasi kaki selebriti perempuan Hollywood. Christian Louboutin yang identik dengan sepatu stilleto bersol merah ini menjadi salah satu favorit mereka. Sepatu ini diklaim bisa membuat kaki menjadi lebih seksi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com