Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Risiko Kelahiran Prematur dengan Konsumsi Makanan Sehat

Kompas.com - 08/03/2014, 09:04 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com - Persalinan sebelum kehamilan mencapai usia 38 minggu atau yang disebut kelahiran prematur memiliki banyak risiko kesehatan bagi bayi. Untuk mencegahnya, para ilmuwan menekankan pentingnya ibu hamil mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan.

Penelitian di Norwegia membuktikan, para ibu hamil yang rutin mengonsumsi sayuran, buah-buahan, serelia utuh, dan minum cukup air putih, memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi prematur.

Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara konsumsi makanan sehat dan kelahiran prematur. "Nutrisi hanya salah satu faktor,"  kata Christine Metz, seorang peneliti kebidanan di The Feinstein Institute for Medical Research di Manhasset, New York City, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Faktor risiko terbesar persalinan prematur antara lain pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup seperti merokok, minum alkohol atau penggunaan narkoba.

Studi baru ini didasarkan pada data dari Norwegian Mother and Child Cohort Study, yang melibatkan 66.000 wanita Norwegia yang melahirkan antara 2002 dan 2008. Para wanita mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan mereka selama empat sampai lima bulan pertama kehamilan.

Para peneliti mengklasifikasikan makanan para wanita itu sebagai diet "baik", diet "tradisional", dan diet ala western.

Diet "baik" itu terdiri dari sayuran mentah dan dimasak, salad, buah, sereal dari serelia utuh, kacang-kacangan, daging unggas, serta susu rendah lemak.

Sementara diet "tradisional" yang  terdiri dari kentang rebus, ikan, saus, margarin, puding beras, susu rendah lemak dan sayuran yang dimasak. Dan yang terakhir,  diet ala "western" yakni diet yang mengandung camilan asin, cokelat, permen, kue, kentang goreng, roti, saus tomat, gula manis minuman, produk daging olahan, dan pasta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com