Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Perempuan Karier sebagai Penambah Penghasilan Keluarga

Kompas.com - 10/03/2014, 14:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan bahwa memang ada pandangan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan tentang pentingnya pendidikan atau pengalaman dalam menjalankan karier.

Ada alasan mengapa laki-laki memandang pengalaman penting, sementara perempuan memandang pendidikan penting. "Laki-laki menganggap pengalaman penting. Karena laki-laki merasakan punya peluang untuk memperoleh pengalaman lebih besar. Sementara perempuan memandang ruang di pendidikan benar-benar memberi kesempatan untuk maju. Di tempat kerja ada penghambat," kata Anies di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Anies mengungkapkan, jangan menganggap perempuan yang bekerja sebagai penambah penghasilan. Sebab, menurut dia, pengalaman yang diperoleh perempuan dalam bekerja lebih berharga dibandingkan dengan penghasilan yang diterima.

"Jangan memandang pekerjaan perempuan sebagai penambah pendapatan. Belum tentu angka rupiah yang besar, tapi pengalamannya jauh lebih berharga. Perempuan sebaiknya dilihat lebih dari menambahkan penghasilan karena pengalamannya itu merupakan pendidikan ke anak-anaknya," ujar Anies.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan, perempuan yang bekerja jangan takut tidak dapat memisahkan atau membagi waktu antara urusan pekerjaan dan keluarga. "Kita harus tahu prioritas dan me-manage dengan baik. Prioritas, menurut saya, keluarga. Kita tidak bisa menyangkal. Ada ketidakmungkinan pendelegasian tugas sebagai ibu. Tapi ada pihak-pihak yang membantu kita. Kita kontak rumah, nanny, atau sopir. Beruntung sekarang ada kemajuan teknologi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com