Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2014, 14:36 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber Glamour

KOMPAS.com - Salah satu metode diet yang cukup terkenal adalah diet tinggi protein. Walau banyak orang yang menjalani diet ini mengaku berat badannya turun banyak, tapi para ahli mengatakan diet ini kurang aman.

Mereka yang melakukan diet protein mengonsumsi lebih banyak sumber protein seperti susu, daging, keju, atau telur. Karena porsi protein lebih banyak dibanding karbohidrat, lemak, atau vitamin, ternyata efeknya untuk tubuh justru berbahaya.

Mereka yang melakukan diet ini diketahui beresiko empat kali lebih besar minggal karena kanker, dibandingkan dengan orang yang menjalankan pola makan rendah protein. Risiko kematian akibat diet tinggi protein disebutkan setara dengan menghisap 20 batang rokok setiap hari.

Dampak buruk diet protein ini diketahui dari penelitian yang melibatkan 6.381 orang dewasa, berusia 50 tahun ke atas yang diikuti selama 18 tahun. Mereka yang melakukan diet ini 74 persen beresiko meninggal sebelum penelitian berakhir.

Para responden dalam penelitian ini rata-rata mengonsumsi 16 persen protein yang dua pertiganya berasal dari protein hewani.

Hasil penelitian ini juga menggarisbawahi, pola makan yang cocok pada usia tertentu belum tentu bisa diterapkan pada usia lainnya. Karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan pola diet tertentu, lebih baik konsultasikan dengan dokter agar hasilnya lebih optimal dan kesehatan tak terganggu.

Dampak buruk diet tinggi protein terhadap orang usia lanjut memang lebih tinggi karena malah membuat mereka rentan terkena penyakit.

Kebutuhan protein orang dewasa setiap harinya berkisar 46 gram yang bisa didapatkan lewat ikan, daging, telur, serelia utuh, atau kacang-kacangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Glamour
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com