Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perempuan Terobsesi dengan Rambut Lurus?

Kompas.com - 20/03/2014, 09:29 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Rambut panjang lurus dan tergerai indah memang indah saat dipandang. Tak dimungkiri, rambut lurus panjang hitam dan berkilau ini menjadi salah satu ikon yang menggambarkan kecantikan perempuan Asia. Padahal sebenarnya, tak semua perempuan Asia (termasuk Indonesia) memiliki rambut yang lurus.

Faktanya, 49 persen perempuan Indonesia memiliki rambut yang ikal, keriting dan mengembang. Sedangkan sisanya, baru 51 persen sisanya yang memiliki rambut lurus.

Selain genetik, bentuk rambut yang berbeda-beda ini juga dipengaruhi oleh iklimnya. Di Asia Tenggara dengan iklim yang panas dan lembab, orang-orangnya memiliki bentuk rambut yang lebih keriting atau ikal dibanding dengan penduduk di wilayah Asia Utara.

Citra perempuan cantik yang identik dengan rambut lurus dan panjang, ditambah lagi dengan pengaruh Pop Korea yang kebanyakan para aktrisnya memiliki rambut lurus, membuat banyak wanita juga ingin memiliki rambut yang sama.

Menurut survei yang dilakukan Makarizo terhadap 1000 responden, 83 persen perempuan mendambakan rambut yang lurus. Sedangkan 84 persennya mengatakan jika rambut lurus ini merupakan bentuk rambut yang diinginkan oleh pasangannya.

"Selain itu, masih ada anggapan kalau perempuan berambut lurus itu identik dengan cantik," kata Ellis Irene, Brand Manager Makarizo Maxi Smoothing saat peluncuran Maxi Smoothing di Plaza Bapindo, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2014).

Ellis menambahkan, di Indonesia sendiri, rambut lurus masih menjadi tren. "Setiap tahunnya ada peningkatan permintaan pelurusan rambut atau rebonding di berbagai salon. Peningkatannya sampai 37 persen di tahun lalu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com