Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Alat Pelurus Rambut pada Kesehatan Rambut

Kompas.com - 26/03/2014, 16:34 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Tak sulit mendapatkan rambut lurus dan licin atau bahkan ikal seksi sendiri di rumah berkat kehadiran alat-alat styling rambut. Meski begitu, alat-alat pelurus atau pembuat ikal rambut sebenarnya merusak rambut.

Batang rambut memiliki struktur yang lemah dengan dua lapisan utama: bagian dalam atau medula dan bagian luar yang disebut kutikula.

"Helaian rambut yang sehat memiliki struktur seperti rongga, air dan udara yang mengisi medula serta kutikula yang lembut. Ini akan membuat cahaya bisa menembusnya sehingga rambut tampak berkilau," kata Dr.Jessica Krant, pendiri Art of Dermatology di New York, AS.

Penggunaan alat pelurus rambut saat rambut masih dalam kondisi basah sebenarnya sangat berbahaya. Saat basah rambut lebih rapuh sehingga proses pemanasan akan membuatnya pecah-pecah. Panas yang berasal dari alat-alat penataan rambut juga akan membuat rambut kehilangan kelembaban alaminya.

Kandungan pelembab rambut sangat penting bagi kesehatan dan keindahan rambut, seperti halnya pengaruh kelembaban pada kulit.

"Penggunaan alat-alat yang memberikan panas pada rambut akan menyebabkan rambut rapuh, pecah-pecah, dan kering sehingga rambut kehilangan kelembabannya. Ini bisa menyebabkan kutikula menjadi kering," kata Cunnane Philip.

Alat pelurus rambut juga akan membuat rambut pecah-pecah dan sangat kaku. Karena itu untuk mencegah hal tersbeut, ia menyarankan untuk menggunakan pelurus rambut yang dilapisi teflon. Jangan lupa untuk menggunakan produk pelindung rambut dari panas.

Kerusakan pada folikel rambut bahkan bisa menyebabkan rambut rontok secara permanen. Yang perlu diketahui pula adalah efek tertunda, sehingga rambut baru akan rusak setelah beberapa bulan bahkan setahun setelahnya.

Sekali batang rambut rusak biasanya akan sulit memperbaikinya kecuali kita memotongnya. Tapi kabar baiknya, kebanyakan kerusakan terjadi pada serat rambut, bukan pada akar (folikel) rambut. Sehingga jika ada rambut baru tumbuh biasanya akan kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com