Dengan adanya fasilitas ini, setiap pengunjung yang mencoba baju di ruang ganti butiknya bisa ber-"selfie" ria sebelum membelinya. Tak cuma itu, iPad ini juga terkoneksi dengan internet, sehingga pembeli yang sudah selfie dengan baju karya Karl ini bisa mengunggahnya ke akun sosial media miliknya.
"Semua hal ini dilakukan agar Anda lebih dekat lagi dengan pelanggan. Bagi mereka, membeli baju yang dicobanya adalah pikiran kedua dibanding pamer selfie yang sedang memakai baju itu. Ini konsekuensi yang harus dialami peritel busana, karena membeli baju adalah hal terakhir dalam pikiran pembeli," kata Pier Paolo Righi, Chief Executive butik Karl Lagerfeld.
Keputusan Lagerfeld menginstal iPads di kamar gantinya ini merupakan langkah digitalisasi dunia fashion. Sebelumnya digitalisasi ini juga sudah dilakukan oleh beberapa desainer lainnya. Salah satunya adalah ritel busana Burberry di Regent Park, London.
Di tokonya, Burberry memiliki sebuah cermin virtual dan busana yang dilengkapi sebuah mikrochip. Cara ini membuat para pelanggan yang lebih mudah mendapat informasi tentang baju tersebut dengan mudahnya. Teknologi ini juga memungkinkan pelanggan untuk melihat tampilan baju tersebut di atas catwalk.
Burberry Beauty Box yang baru dibuka tahun lalu nampaknya juga sudah memanfaatkan kemajuan teknologi di tokonya. Toko ini memiliki fasilitas digital runway nail bar, di mana pelanggan bisa mencoba warna cat kuku secara virtual sebelum memakainya. Teknologi ini memanfaatkan platform identifikasi frekuensi radio untuk mencocokan warna cat kuku dengan warna kulitnya. Toko ritel busana lain yang memanfaatkan teknologi adalah Harvey Nichols, Marks & Spencer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.