Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan "Fashion" Indonesia Jadi Magnet bagi Hongkong

Kompas.com - 04/04/2014, 11:08 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com -- Perkembangan dunia fashion di Indonesia membawa daya tarik tersendiri bagi desainer Hongkong, Mountain Yam. Meski baru pertama kali datang ke Indonesia, menjadi pembicara di talkshow pameran dagang Hongkong beberapa waktu lalu, Yam menunjukkan ketertarikannya memulai bisnis fashion di Indonesia.

Potensi besar
Desainer berusia 33 tahun ini melihat besarnya peluang bisnis fashion di Indonesia. Pemilik perusahaan My Fashion Design Company ini menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi sasaran bisnisnya.

“Target pertama saya ingin mengembangkan pasar ke China. Setelah itu baru berencana mengembangkan ke negara lain, seperti Indonesia, Taiwan, Singapura, dan yang lain,” ungkapnya melalui siaran pers.

Baginya, bisnis fashion di Indonesia berpotensi besar. Mode dan busana adalah bisnis yang sangat berkembang di dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia.

“Saya sangat tertarik, saya coba akan mempelajari bagaimana prospek di sini, mendapatkan feel-nya, dan mungkin menyiapkan beberapa persiapan kemungkinan berbisnis di sini, mungkin saja,” katanya.

Sentuhan Indonesia
Yam memiliki dua label busana yang telah memasuki pasar Paris dan Belanda. Ia merancang adibusana (haute couture) dengan label Mountain Yam, juga label siap pakai 112 Mountain Yam untuk memenuhi kebutuhan kalangan profesional muda yang menjadi sasaran utama karya busananya.

“Desain saya lebih banyak untuk perempuan yang feminin ataupun sedikit maskulin. Kekuatan saya adalah desain dengan motif natural atau elemen alam seperti hutan,” katanya.

Dalam merancang busana, terutama lini siap pakai, Mountain menaruh perhatian pada kebutuhan wanita karier yang, menurut dia, independen serta memiliki pandangan sendiri. Garis rancang Mountain pun pada akhirnya tak terlepas dari pandangannya mengenai wanita karier.

Untuk busana siap pakai pada rancangannya, Mountain seakan ingin memberikan penegasan bahwa pengguna busana hasil karyanya adalah wanita yang paham siapa dirinya, mandiri, dan berani tampil tak biasa.

Mengincar Indonesia dalam bisnis modenya, bukan tidak mungkin Yam akan memasukkan unsur Indonesia dalam rancangan-rancangannya.

Menurut dia, bahan etnik khas Indonesia seperti batik atau sarung songket memungkinkan dikembangkan dalam rancangan busananya.

“Saya rasa fashion di Indonesia sangat menarik, saya memang tidak mengenal banyak desainer Indonesia. Fashion di Indonesia banyak memadukan unsur modern dan tradisional yang saya tahu. Mungkin saja saya mengombinasikan desain saya dengan bahan tradisional Indonesia, mengapa tidak?” tuturnya.

Laku di Hongkong
Keunikan fashion Indonesia, kata Yam, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar Hongkong. Dia percaya kreasi mode dari Indonesia, salah satunya dengan memanfaatkan banyak pernik yang tidak biasa, memiliki potensi untuk berkembang di negara lain seperti Hongkong.

“Mungkin saja fashion Indonesia memasuki pasar Hongkong karena Hongkong merupakan salah satu pasar yang bagus. Kreasi Indonesia sangat menarik,” nilainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com