Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Merasa Bersalah Akan Pencapaian dan Kesuksesan Anda

Kompas.com - 10/04/2014, 07:49 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Dalam dunia kerja, lingkungan sosial, dan keluarga, selalu ada individu yang tidak bisa menerima kesuksesan dan pencapaian orang lain. Padahal, kita mengejar mimpi bukan untuk sengaja menyakiti mereka, tetapi ingin mengaktualisasi dan membahagiakan diri sendiri.

Memang benar, tidak ada yang sempurna di dunia ini, tidak semua hal bisa kita atur dan bergulir sesuai rencana. Salah satunya adalah di saat kita sedang merasa bahagia dan berhasil, ada orang lain yang iri dan membuat kegembiraan kita jadi runyam!

Menghadapi orang-orang yang merasa cemburu dengan keberhasilan yang kita raih memang menyebalkan, tetapi Anda tidak perlu menyingkirkan orang-orang buruk ini, karena kehadiran mereka adalah “alarm” atau pengingat bahwa rasa dengki, kebiasaan mengeluh, dan berpikiran negatif hanya akan menurunkan kualitas diri dan kinerja.

Orang-orang yang tidak bisa menerima kesuksesan dan keberhasilan orang lain, selamanya hanya akan menjadi penonton. Tipe orang yang demikian, tak akan pernah menjadi apa pun, selamanya biasa-biasa saja. Maka dari itu, jangan sampai pengaruh buruk di sekitar kita menjadi halangan untuk mewujudkan mimpi.

Berikut tiga saran menghadapi dengan orang yang cemburu dan buruk hati terhadap pencapaian hidup teman atau rekan kerja mereka, seperti dikutip dari 2knomyself.com :

Biarkan mereka “tenggelam” dalam kedengkian

Hadapi rekan kerja, teman sepergaulan, dan anggota keluarga yang cemburu akan keberhasilan Anda, dengan membiarkan mereka “terbakar” dan “tenggelam” dalam asumsi negatif yang mereka ciptakan sendiri. Sebenarnya, Anda bisa saja mengabaikannya, tetapi agar lebih seru, alih-alih menjaga perasaan mereka, tunjukkan pencapaian dan keberhasilan Anda tepat di depan wajahnya.

Jangan menunjukkan pertahanan diri

Sifat si pencemburu umumnya gemar menyebarkan isu miring dan cerita rekayasa tentang diri Anda. Kendalikan emosi agar tetap tenang, jangan menunjukkan pertahanan diri karena sikap defensif akan membuat Anda tampak peduli dengan pendapat dan kritikan si pencemburu. Anda tidak perlu menunjukkan kebenaran pada mereka, biarkan waktu yang menjawab.

Lakukan konfrontasi

Mengacuhkan situasi memang dirasa lebih praktis dan tidak buang-buang waktu. Namun, pada beberapa kasus, ketika si pencemburu sudah bertindak di luar batas dan cenderung membahayakan reputasi serta kinerja Anda. Maka, dibutuhkan konfrontasi dengan orang tidak penting tersebut. Namun, ingat, lakukan aksi konfrontasi untuk menemukan solusi bukan memperkeruh keadaan.

Tanyakan pada rekan kerja atau teman sepergaulan Anda, apa yang membuatnya begitu membenci diri Anda, dan mengapa dirinya menyebarkan kebohongan tentang Anda. Kemudian, dengarkan penjelasannya, jika masuk akal jadikan sebagai bahan intropeksi, bila tidak  masuk akal, saatnya menunjukan sikap dan ketegasan diri Anda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com