Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persahabatan RA Kartini dengan Perempuan Belanda Buka "Pintu" Ruang Emansipasi

Kompas.com - 21/04/2014, 13:33 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Kedekatan hubungan persahabatan sesama perempuan punya banyak andil terhadap kesuksesan emansipasi kaum hawa. Persahabatan antarperempuan yang disebut juga dengan istilah sisterhood inimemberikan kekuatan bagi perempuan untuk bergerak maju mewujudkan segala impiannya.

Hal yang demikianlah yang dicontohkan oleh ;Raden Ajeng Kartini, juga beberapa sosok dan tokoh perempuan di generasi berikutnya.

Memberikan dukungan

Pada eranya, saat perempuan berada di posisi inferior dan diperlakukan tak setara terutama dalam "jatah" menerima pendidikan, Raden Ajeng Kartini merupakan salah satu sosok perempuan yang memiliki pemikiran berbeda.

Putri Bupati Jepara yang lahir 21 April 1879 ini ingin mendapatkan hak yang sederajat dengan pria dalam soal  pendidikan. Kartini muda punya keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Meski pada akhirnya, ia harus menerima kenyataan hanya bisa memperoleh pendidikan hingga usia 12  tahun, karena  harus menikah.

Keinginan Kartini melanjutkan pendidikan tinggi mendapat dukungan dari sahabat pena di Eropa. Salah satunya adalah sahabat perempuan bernama Rosa Abendanon. Tak ayal, pembatalan rencana sekolah Kartini di Belanda membuat sedih para sahabat perempuannya yang juga warga Negeri Kincir Angin tersebut. Sebab, kartini dikenal sebagai sosok perempuan Indonesia berpikiran maju terutama oleh masyarakat Belanda.

Namun, gejolak perjuangan Kartini untuk kaumnya tidak berhenti hanya karena pernikahan. Sebaliknya, ia menuangkan pemikirannya melalui sejumlah tulisan yang dimuat dalam majalah perempuan di Belanda, De Hollandsche Lelie.

Korespondesi yang dikirimkan Kartini pada teman-teman perempuannya di Eropa juga dibukukan oleh Jacques Henrij Abendanon yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku berjudul Door Duisternis tot Licht, atau Dari Kegelapan Menuju Cahaya, pada 1922 diterbitkan menjadi buku kumpulan surat Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, oleh Balai Pustaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com