Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2014, 12:34 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Dengan banyaknya pilihan produk kecantikan di pasaran, sebagian wanita modern memilih perawatan kulit tradisional warisan leluhur. Wanita modern melakukan ritual kecantikan yang sama namun bedanya terletak pada kemasan dan cara pamakaian yang lebih praktis.

Pengusaha dan praktisi kecantikan, Wulan Tilaar, mengatakan ritual kecantikan tradisional yang berasal dari kebiasaan wanita bangsawan di Keraton juga dipraktikkan wanita masa kini. Perawatan kulit dan tubuh antara lain lulur, ratus, hingga perawatan pascabersalin dengan jamu-jamuan masih menjadi pilihan wanita modern.

"Bedanya produk kecantikan telah dimodernisasi dalam bentuk lotion atau jamu pil misalnya," kata Wulan kepada Kompas Female di sela peluncuran buku Gusti Noeroel di kediaman Martha Tilaar, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ahli kecantikan, Martha Tilaar, juga mengakui ritual kecantikan warisan Keraton yang telah dimodernisasi digemari tak hanya di Indonesia tapi juga oleh perempuan Asia.

Berbagai produk kecantikan merek Martha Tilaar Group yang berbasis warisan budaya dan penggunaan bahan alami terinspirasi ritual putri Keraton, diterima di pasar Indonesia dan Asia yang menjadi segmen perusahaan kecantikan ini.

"Perawatan rambut, lulur, ratus, digemari perempuan Indonesia juga Asia," kata Martha.

Perawatan tradisional hasil maksimal
Perawatan kulit berbasis warisan budaya laku di pasaran, salah satunya karena khasiatnya teruji dalam jangka panjang.

Martha Tilaar yang mengembangkan produk kecantikan belajar dari "Warisan" putri Keraton Solo, Gusti Noeroel, membuktikan bagaimana ritual kecantikan tradisional berdampak jangka panjang untuk perempuan.

Gusti Noeroel rajin merawat rambutnya dengan ratus tradisional juga penggunaan sampo berbahan alami untuk merawat kehitaman rambut. Hasilnya, jelang usia 93, perempuan yang dikenal dengan kecantikan alami dan memikat banyak tokoh pria di zamannya ini, masih memiliki rambut yang hitam terawat. Meski rambut putihnya mulai muncul, namun untuk perempuan seusianya, rambut hitam masih lebih tampak terlihat bukan dominasi warna rambut yang memutih.

Berangkat dari filosofi dan ritual kecantikan putri Keraton Gusti Noeroel inilah, Martha Tilaar yang berguru kepadanya pada tahun 70-an (usia 30-an), mengembangkan berbagai produk perawatan tubuh dan kulit, berbahan alami, berbasis budaya, dengan sentuhan teknologi. Hasilnya, produk kecantikan warisan leluhur dapat diaplikasikan wanita masa kini yang membutuhkan kepraktisan dalam merawat tubuh dan kulitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com