Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelecehan Seksual Buat Yenny Wahid Lebih Waspada Jaga Anak

Kompas.com - 25/04/2014, 19:28 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

 

KOMPAS.com - Kekerasan seksual yang menimpa salah satu murid TK di Jakarta International School (JIS),  tentunya membuat orangtua menjadi lebih waspada dengan keselamatan buah hati mereka di sekolah. Hal yang demikian juga dirasakan oleh politikus perempuan, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid.

"Sebagai orangtua, saya kecewa dan marah dengan kejadian ini, kok bisa 'predator seksual' berkeliaran bebas, dan berkedok sebagai orang yang kompatibel dan terhormat," kata Yenny Wahid, sesaat setelah fashion show kebaya Amy Atmanto di Gran Mahakam Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2014) lalu.

Yenny mengatakan, peristiwa pelecehan seksual yang dialami oleh korban AK, membuatnya jadi lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga ketiga putrinya,  Aurora Malika Madhura, Alesandria Amira Noya dan Raisa Isabela Hasna.

Untuk mencegah kejadiaan naas serupa terjadi pada ketiga anaknya, putri alm. Gus Dur ini semakin mendekatkan diri, mempererat komunikasi dengan anak-anak, serta  menyampaikan sejumlah pengetahuan yang bermanfaat.

"Sekarang saya ajari anak saya yang paling besar, yang usianya 3,5 tahun. Saya ajarkan kalau tubuhnya tidak boleh dipegang orang lain, khususnya bagian leher ke bawah dan lutut ke atas, kecuali sama mama, mbak-nya dan bapak," katanya.

Selain itu, Yenny juga mengajarkan anaknya untuk berani bertindak dan menolak. Artinya, ketika ada orang lain yang memaksa memegang tubuhnya, si anak harus lantang berteriak.  Kemudian, ia juga menasehati anak-anaknya untuk tidak mudah dibujuk dengan rayuan orang yang tidak mereka kenal.

Sadar bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi di mana saja, Ibu tiga putri ini juga mengajarkan supaya anaknya lebih berhati-hati saat minta bantuan orang lain. Apalagi jika bantuan yang dibutuhkan menyangkut organ intim mereka, misalnya  bantuan untuk menyeka tubuh setelah buang air atau mandi.

"Saya kasih tahu, kalau habis buang air, minta bantuannya dengan mbak-nya saja, tidak boleh sama yang laki-laki," katanya.

Kedekatan keluarga, kunci utama

Tak cuma sekadar edukasi ilmu dan wejangan-wejangan positif yang diberikan Yenny kepada anak-anaknya. Yenny menyadari bahwa hubungan yang hangat antara orangtua dan anak menciptakan rasa nyaman dan aman untuk mereka membahas segala hal pada dirinya.  

"Sesibuk apapun saya dan suami, kami selalu berusaha menyisihkan waktu untuk anak-anak," ujar Yenny.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com