Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tas dan Jam Tangan Mewah Tentukan Status Orang Indonesia

Kompas.com - 29/04/2014, 15:52 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Tampil menarik perhatian memakai barang mewah, antara lain jam tangan atau tas bermerek, menjadi cara sebagian orang di Indonesia untuk menunjukkan statusnya sebagai orang mampu.

Perilaku seperti ini sebenarnya bersifat universal. Ada orang-orang yang berperilaku seperti ini di berbagai tempat namun berbeda segmennya.

Pakar personal branding, Amalia E Maulana menyontohkan orang Australia, di negaranya, menentukan status seseorang berdasarkan mobil yang dikendarainya. Mereka tak lagi melihat status seseorang dari tas bermerek yang dipakainya atau produk fashion mewah lainnya. Sama halnya dengan orang-orang di negara maju. Mereka tak lagi melihat status dari produk fashion mewah yang dipakainya.

Lain lagi dengan orang Asia, termasuk Indonesia. Menurut Amalia, status seseorang dilihat dari barang-barang mewah yang jelas terlihat dan dipakai seperti tas bermerek, jam tangan mewah, pakaian, gadget.  

"Orang Asia membawa elemen branded untuk dikatakan mampu," kata Ethnographer dari Etnomark Consulting ini kepada Kompas Female.

Orang kaya baru
Pada pertengahan April lalu, Ekonom Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan, saat ini jumlah golongan masyarakat kelas menengah Indonesia mencapai 50 juta orang. Ke depan, tren peningkatan jumlah golongan masyarakat menengah akan terus berlanjut.

Kelas menengah ini juga banyak yang bertumbuh menjadi kalangan mampu. Pertumbuhan kalangan mampu ini juga lah yang melatari  perilaku pakai barang mewah ini. Ditambah lagi dengan semakin banyak mal premium yang menghadirkan beragam toko barang bermerek. Meningkatnya kebutuhan akan barang bermerek pun semakin kentara karena memang pembelinya, orang-orang mampu, terus bertumbuh.

Kalangan yang istilahnya disebut sebagai orang kaya baru ini butuh sesuatu untuk meredefenisikan dirinya selain mencapai aspirasinya. Barang mewah terutama produk fashion bermerek menjadi pilihannya.

Sebelum menjadi orang kaya baru, mereka yang menyimpan aspirasi ingin mengenakan barang mewah, pada akhirnya bisa mencapai aspirasinya tersebut. Barang mewah yang dipakainya sekaligus juga menunjukkan bahwa kini mereka telah menjadi kalangan mampu atau orang kaya baru.

"Untuk redefenisi mereka butuh external support, salah satunya tas mewah," kata Amalia.

Menurut Amalia, orang yang mampu membeli produk fashion bermerek juga termasuk mereka yang membeli barang mewah dengan fasilitas cicilan dari kartu kredit.

"Membeli barang mewah menggunakan kartu kredit dengan cicilan juga dibilang mampu. Mampu tapi mencicil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com