4 Kebiasaan Perempuan Percaya Diri

1. Bersemangat
Perempuan yang mengaku bersemangat untuk melakukan sesuatu yang baru direncanakannya, meski belum benar-benar dilakukannya, cenderung lebih percaya diri.

Alison Wood Brooks, dosen dan peneliti di Harvard Business School, mengatakan alih-alih menunjukkan sikap tenang, seharusnya seseorang menunjukkan sikap penuh antusiasme dan kesuksesan sebelum melakukan sesuatu. Dengan begitu, ia akan lebih mudah mengubah sikapnya menjadi lebih antusias saat berhasil melakukan sesuatu dibandingkan mereka yang sebelumnya memilih sikap tenang.

Untuk membuktikannya, Brooks melakukan riset melibatkan sejumlah partisipan  yang melakukan aktivitas antara lain, menyanyi karaoke dan berbicara di depan umum. Mereka yang mengaku bersemangat melakukan hal tersebut sebelum benar-benar melakukannya terbukti lebih puas dengan apa yang dilakukannya tersebut, setelahnya.

Apa yang terjadi pada orang-orang ini? Brooks mengatakan mereka adalah orang-orang yang penuh semangat, lebih percaya diri, dan lebih mudah mengubah fokusnya untuk berpikir positif mengenai kesempatan yang akan muncul kemudian.

2. Memahami sumber kekuatannya
Setiap orang punya cara pribadi untuk membangkitkan semangat, kepercayaan diri, motivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya atau apa pun yang dilakukannya.

Perempuan yang memahami sumber kekuatan dari dalam diri ini cenderung lebih percaya diri. Bentuk kekuatan tersebut bermacam-macam, dari hal sederhana hingga sesuatu yang sifatnya sangat personal.

Serena Williams misalnya, dia merasa lebih nyaman bertanding mengenakan satu kaus kaki yang selalu ia gunakan dalam berbagai turnamen. Beyonce selalu menjalani ritual sebelum tampil di panggung, antara lain berdoa, peregangan, mendengarkan musik favoritnya.

Banyak artis, atlet, novelis, pemikir yang punya ritual khusus sebelum melakukan sesuatu atau menampilkan sesuatu.

Studi di Germany's University of Cologne membuktikan bahwa ritual yang dipercaya mendatangkan keberuntungan ini merupakan perilaku simbolis yang membantu meningkatkan kepercayaan diri, saat berada di momen yang menimbulkan perasaan tak menentu dalam dirinya.

3. Terbiasa bilang maaf
Kebiasaan meminta maaf bukan karena Anda salah melakukan sesuatu, tapi lebih kepada merasa tak enak terhadap seseorang atau sesuatu hal, berdampak baik.

Brooks dalam penelitiannya menemukan bahwa permintaan maaf seperti ini menunjukkan empati dan meningkatkan rasa percaya orang lain terhadap diri kita. Ekspresi seperti ini, katanya, juga membuat orang lain akan lebih menyukai Anda. Dampaknya, kepercayaan diri Anda akan meningkat terutama saat berinteraksi dengan mereka.

4. Berani mengungkapkan ketidaknyamanan
Dosen psikologi di Montana State University, Jessi L Smith, dalam studi terbarunya menunjukkan orang yang bisa mengungkapkan sesuatu yang mengganggunya dengan cara tepat cenderung lebih percaya diri melakukan sesuatu.

Ia meneliti mahasiswi yang diminta menulis esai untuk pengajuan beasiswa. Sebagian orang dari kelompok mahasiswi ini merasa tak nyaman karena ada kotak pengatur suara di dalam ruangan tempat mereka menulis. Mereka mengungkapkan perasaannya tersebut sedangkan sebagian lagi tak mengungkapkan apa-apa meski mungkin mengalami hal yang sama. Hasilnya, kelompok mahasiswi yang menyatakan ketidaknyamanannya berhasil menulis esai lebih baik dan mereka mendapatkan beasiswa.

Smith mengatakan perempuan yang memberikan kesempatan kepada dirinya untuk mengungkapkan ketidaknyamanan lebih mampu meningkatkan kepercayaan diri dan performanya.