Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ragu Berbusana Trendi, Penampilan Tentukan Prestasi Kerja

Kompas.com - 08/05/2014, 09:09 WIB
Kontributor Female, Dewi Wulandari Wijaya

Penulis

KOMPAS.com – Apabila Anda merupakan salah satu dari wanita modern yang selalu berpenampilan menawan ke kantor, maka uraian berikut ini bukan untuk Anda!

Tren wanita karier yang stylish bukan hadir hanya di waktu sekarang. Para wanita karier di era yang lampau pun diketahui juga gemar mengenakan busana kerja yang gaya dan menarik. Teori yang mengatakan bahwa penampilan dapat membuat orang lain lebih menghargai Anda, bukan bualan belaka.  

Coba tengok sebagian besar pemimpin wanita di perusahaan mahsyur dunia. Apakah gaya busana mereka “menyakitkan” mata Anda? Tentu tidak. Justru sebaliknya, mereka selalu tampak representatif. Sebab, busana yang rapi mencerminkan sebuah kompetensi yang bisa diandalkan. Namun, Anda juga harus ingat bahwa busana yang cakap juga harus didukung dengan wawasan dan kemampuan yang mumpuni.  

Berikut panduan gaya busana kerja yang akan memberikan citra diri positif pada atasan dan juga klien. Yuk, segera disimak.

WHO WHAT WEAR Sepatu tumit tinggi memberikan kesan profesional secara maksimal

Aturan 1: Tidak semua wanita selalu tahu sepatu apa yang cocok untuk aktivitas harian mereka. Saat ragu, pilih saja sepatu high heels. Pasalnya, sepatu tumit tinggi akan “mendongkrak” penampilan yang kasual jadi tampak memesona. Namun, apabila kegiatan Anda lebih banyak berada di luar ruangan dan membuat Anda banyak bergerak, lupakan saja high heels dan pilihlah jenis sepatu yang nyaman.

WHO WHAT WEAR Gaun berstruktur tanpa lengan bisa menjadi inspirasi busana kerja

Aturan 2: Pamerkan lengan ramping dan kencang hasil kerja keras Anda di gym dengan mengenakan blus atau gaun berstruktur tanpa lengan. Namun, jika perusahaan tempat bekerja memiliki budaya  berbusana konservatif, Anda jangan hilang akal. Perkaya gaya dengan pashmina untuk menutupi lengan agar tetap terlihat sopan.

WHO WHAT WEAR Kuteks rapi dan terang menyempurnakan padanan busana

Aturan 3: Dibandingkan dibiarkan tergerai, rambut yang terangkat ke atas seperti disanggul kecil, kuncir ekor kuda, dan dikepang, dapat memberikan kesan bahwa Anda adalah seorang profesional yang cerdas dan bertanggung jawab.

Aturan 4: Jangan mengenakan rok mini yang terlalu pendek ke kantor. Terutama bila perusahaan tempat Anda bekerja memiliki aturan yang tegas terhadap tata cara berbusana. Sebaiknya ikuti saja... .

WHO WHAT WEAR Segera pulas kembali warna kuteks yang sudah memudar

Aturan 5: Coba perhatikan tampilan kuteks Anda, jika sudah memudar segera pulas kembali atau sekaligus dihapus.

Aturan 6: Pada pagi hari, sebelum mengenakan busana kerja, periksa kembali penampilan Anda di depan kaca. Apabila kemeja, celana, atau rok tampak kusut, jangan malas untuk kembali melicinkannya. Untuk menghemat waktu, disarankan menggunakan setrika uap portable yang cara penggunaannya praktis dan memberikan hasil yang  maksimal.

WHO WHAT WEAR Padanan denim gelap, jaket, dan kemeja untuk bekerja

Aturan 7: Celana jeans identik dengan gaya yang santai, tetapi bukan berarti tak bisa dikenakan untuk ke kantor. Padanan celana jeans dengan kemeja atau blus merupakan gaya semi-formal paling tepat ke kantor. Namun, hindari mengenakan jeans warna terang, sobek, dan ramai motif.

Aturan 8: Strategi mengenakan sepatu flat ke kantor, kuncinya ada pada pilihan padanan busana kerja. Jika sedang ingin mengenakan alas kaki yang cenderung santai, harus diimbangi dengan paduan blazer, rok, kemeja, dan jangan lupa stocking gelap. Pasalnya, stocking warna gelap dapat mengalihkan perhatian orang dari sepatu flat Anda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com