Emosi itu perlu distimulasi. Sering melihat kan anak yang seenaknya memarahi pengasuh di rumah atau mengamuk kepada temannya? Itu pertanda anak tidak dapat mengendalikan emosi. Bisa dibayangkan kelak saat anak harus bersosialisasi dengan teman-temannya.
Selain itu, orangtua juga perlu mengenal emosi anaknya sehingga komunikasi antara orangtua dan anak dapat terjalin dengan baik. Kapan ia sedang senang, sedih, dan lainnya sehingga komunikasi dapat dilakukan dengan tepat. Ketika anak menunjukkan muka marah, alihkan dulu perhatiannya pada hal-hal yang menyenangkan, setelah kemarahannya mereda, barulah ajak ia membicarakan permasalahannya.
Sebaliknya, anak pun perlu dilatih untuk mengenali emosi orangtuanya. Ia tahu kapan mood orangtuanya bagus, kapan tidak. Sering kali terjadi, orangtua sedang banyak persoalan, tetapi karena ketidaktahuannya, si anak justru meminta perhatian lebih dengan melakukan hal-hal yang membuat orangtua semakin emosional. Akibatnya, tanpa disadari anak menjadi sasaran kemarahan orangtuanya.
Namun, semua hal ini takkan terjadi bila setiap pihak mengenali emosi masing-masing, hubungan orangtua dan anak pun tetap terjaga harmonis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.