Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tika Bisono: Daripada Anak Coba Alkohol Diam-diam, Dampingi Mereka

Kompas.com - 23/05/2014, 18:35 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com
 — Pergaulan, gaya hidup, dan akses informasi yang serba cepat serta terbuka seperti sekarang menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua. Pasalnya, gaya hidup ala dunia Barat terkekspos begitu marak di sejumlah media cetak, televisi, radio, hingga secara online. Tak ayal, budaya hidup bebas dan tanpa batas tersebut dengan mudah terlihat serta terdengar oleh anak-anak, terutama yang berusia remaja.

"Kebanyakan orangtua beranggapan bahwa anak mereka sudah diasuh dengan baik, maka anak-anaknya tidak akan terjerumus ke dalam hal negatif, misalnya minum minuman keras," kata psikolog Tika Bisono, sesaat setelah talkshow Pernod Ricard Indonesia bertajuk "Dont Drink and Drive" di Papilion Duo, Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2014).

Sama halnya dengan pendidikan seks dan narkoba, edukasi mengenai dampak buruk minuman keras juga harus diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. "Minuman keras itu sudah ada di mana-mana. Anak-anak akan sangat mudah terekspos berita. Niat untuk coba-coba pasti ada, makanya harus diperkenalkan dan diedukasi sejak dini," ujarnya.

Tika menambahkan, mengenalkan bahaya minuman keras ini memang seharusnya sudah diajarkan sejak dini. Ia menyarankan untuk mulai mengajarkan anak sejak usia sekolah dasar. Berikut beberapa trik untuk mengajarkan anak tentang bahayanya minuman keras.

1. Nasihat berikut contoh nyata
Dengan adanya contoh nyata, anak-anak dapat lebih mudah menyerap ilmu dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Cara ini terbilang paling efektif untuk anak-anak zaman sekarang yang lebih kritis dan tidak mudah menerima masukan begitu saja tanpa bukti nyata. "Maraknya kasus penyalahgunaan minuman keras sekarang ini bisa jadi pemberi contoh yang baik, misalnya saat kecelakaan mobil karena alkohol. Di sini kita bisa beri tahu mereka kalau penyalahgunaan miras ini tidak baik," ujar Tika.

2. Edukasi saat di supermarket
Saat sedang berbelanja di supermarket, tak perlu menjauhkan anak-anak dari bagian minuman keras. Sebaliknya, justru momen tersebut bisa Anda manfaatkan untuk memperkenalkan jenis-jenis minuman keras dan bagaimana dampak negatifnya pada tubuh. "Jelaskan juga apa minuman keras itu, macam-macamnya, dan peraturan saat mau minum minuman ini, misalnya di usia berapa yang boleh," katanya.

3. Dampingi anak
Jika kebetulan Anda merupakan penikmat alkohol (dalam batasan yang wajar), maka sudah pasti anak-anak pun akan akrab pada bentuk dan keberadaan minuman keras di sekitarnya, meskipun belum tentu saat mereka dewasa mereka akan membutuhkannya seperti Anda. Intinya,  orangtua jangan cuma bisa melarang, apalagi kalau Anda sendiri juga peminum alkohol.

"Kalau anak mau mencicipi, jangan buru-buru dilarang. Enggak apa-apa kasih saja dia cicip sedikit. Enggak masalah kalau mau cicip, asalkan anak mencoba dengan pendampingan Anda. Daripada mereka mencoba tanpa aturan dan diam-diam kan? Yang namanya anak kecil ketika mencoba pasti bilang rasanya enggak enak. Dengan punya pengalaman ini, mereka jadi tidak mau mencoba lagi," ujar Tika.

 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com