Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangkan 5 Tanda Ini Sebelum Memutuskan Hubungan Pertemanan

Kompas.com - 04/06/2014, 16:42 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Bagi perempuan, hubungan pertemanan punya arti penting. Karenanya, perempuan punya cara berkomunikasi yang belum tentu sama satu dengan lainnya untuk menjaga hubungan pertemanan tersebut.

Sebagian perempuan ada yang menerapkan aturan, hal apa yang perlu disampaikan atau tidak kepada temannya. Saking butuhnya berteman, sebagian perempuan bahkan ada yang tetap menjaga hubungan dengan teman meski ia tahu orang tersebut membawa dampak buruk baginya. Hubungan tetap terpelihara karena sebagian perempuan tak tega memutuskan relasi pertemanan. Padahal, ia menyadari ada yang salah dalam hubungan tersebut dan ingin mengakhiri pertemanan tanpa tahu caranya.

Patricia Leavy, penulis novel mengenai hubungan pertemanan antar-perempuan, American Circumstance dan Low-Fat Love, mengatakan ada lima tanda yang perlu Anda kenali dalam hubungan pertemanan. Lima tanda ini akan menentukan kapan Anda sebaiknya mengakhiri hubungan pertemanan yang membawa dampak negatif, di antaranya:

1. Anda tak yakin dia ada di pihak Anda
Tanyakan kepada diri Anda sendiri, apakah Anda percaya kepada teman Anda ini untuk memberikan masukan mengenai hubungan, karier, hingga hal sederhana seperti potongan rambut yang cocok untuk Anda? Atau justru Anda mulai curiga kepadanya, bahwa dia justru akan bersenang-senang di balik penderitaan Anda.

Untuk mengetahui apakah teman Anda masih bersikap baik atau tidak kepada Anda, percaya lah pada intuisi Anda. Kenali caranya berkomentar tentang Anda, apakah lebih menyudutkan atau suportif.

Seringkali kita kurang mempercayai intuisi, padahal sederhana saja caranya, dengarkan kata hati saat teman Anda mulai bersikap pasif agresif atau merendahkan Anda. Teman sejati takkan menunjukkan sikap yang membuat Anda menebak apa maksud dibaliknya, apakah di balik sikapnya itu ia bermaksud menyudutkan atau mendukung Anda. Teman baik apalagi teman sejati takkan bersikap dengan makna ganda. Sederhana saja mengenalinya, teman baik akan selalu mendukung Anda dan menginginkan yang terbaik untuk Anda.

2. Sikapnya mempermalukan Anda
Anda tentu punya teman-teman dari masa lalu, masa kecil atau masa sekolah yang masih dekat hingga saat ini. Banyak kisah atau pengalaman tak menyenangkan di masa-masa tersebut yang Anda atau dia alami.

Pengalaman menyenangkan ini sudah semestinya disimpan baik-baik cukup Anda dan dia yang mengetahui. Namun jika pengalaman atau cerita masa lalu yang tak menyenangkan atau memalukan dibongkar di lingkaran pertemanan saat ini, bahkan dijadikan bahan lelucon oleh teman Anda, mulailah mempertimbangkan arah hubungan Anda dan teman Anda tersebut.

Teman baik apalagi teman sejati takkan mempermalukan Anda dengan cerita usang yang tidak penting diceritakan.

3. Anda tidak terlalu menyukainya
Waktu Anda terbatas. Anda punya banyak kebutuhan dan aktivitas, di kantor, di rumah, keluarga, teman, kolega, yang membutuhkan perhatian dan sebagian waktu Anda. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, terkadang Anda kehilangan waktu untuk diri sendiri menikmati me time.

Karenanya, jangan sia-siakan waktu terbatas yang Anda miliki untuk meladeni teman yang sebenarnya tidak terlalu Anda sukai. Lebih baik gunakan waktu Anda untuk menikmati momen bersama teman-teman yang mendukung Anda, teman-teman yang menghargai Anda, yang membuat Anda merasa nyaman karenanya. Teman-teman yang Anda lebih sukai keberadaannya.

Anda mungkin masih bisa membina hubungan pertemanan dengan orang-orang yang tak terlalu Anda suka, lewat media sosial misalnya, tapi itu pun akan memakan waktu dan energi. Lebih baik beri perhatian pada teman-teman baik yang lebih memberi arti dalam hidup.

4. Anda bergosip tentangnya
Bedakan antara berbagi pengalaman atau pendapat mengenai sesuatu dengan membicarakan orang lain di belakangnya. Gosip sangat buruk dan menyakitkan. Kalau Anda tak ingin teman Anda mendengar apa yang Anda gosipkan tentangnya kepada orang lain, sebaiknya jangan pernah bergosip. Namun poinnya bukan itu. Kalau Anda bergosip mengenai teman Anda sendiri sebenarnya ini petanda bahwa dia bukanlah teman baik Anda. Hubungan pertemanan tidak akan berjalan baik kalau Anda bergosip tentang teman sendiri.

5. Lebih menonjolkan kekurangan daripada kelebihan Anda
Barometer paling jelas untuk menentukan apakah sebuah hubungan sehat atau tidak, dalam pertemanan atau apa pun, adalah mood dan perilaku. Kalau teman Anda temperamen, pasif agresif, tidak perhatian, tidak bersikap suportif, maka hubungan yang Anda jalani tidak akan sehat. Tak usah mencari siapa yang salah. Fokus saja pada inti masalahnya. Teman baik adalah mereka yang membantu Anda fokus pada kekuatan atau kelebihan diri, bukan membuat Anda terus terpuruk dengan kekurangan dan kelemahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com