Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2014, 21:24 WIB


KOMPAS.com - Memasak dengan cara menggoreng memang sangat populer, sehingga kita sering menyimpan minyak goreng di dapur. Namun, jika tidak disimpan dengan baik, minyak goreng bisa cepat tengik. Manfaat sehatnya pun bisa berkurang.

Minyak kelapa sawit dan minyak kelapa tidak mudah tengik seperti minyak sayur jenis lain, karena kandungan lemak jenuhnya. Bahkan, minyak sawit tidak perlu disimpan di lemari es, dan bisa disimpan di suhu ruangan dengan suhu ideal 30 derajat celcius.

Meskipun demikian, tetap usahakan untuk menjaga kesegaran minyak goreng  dengan menyimpannya dengan cermat.

1. Gunakan minyak kelapa sawit dalam enam bulan setelah dibeli.

2. Jika tercium aroma yang kurang enak, rasa yang tengik  atau warnanya berubah, lebih baik minyak tak digunakan lagi.

3. Hindari menyimpan minyak sawit dalam suhu yang lebih rendah karena bisa mengental.

4. Gunakan wadah kaca atau aluminium untuk menyimpan minyak sawit. Hindari wadah yang mengandung elemen tembaga. Lebih baik menyimpannya dalam wadah aslinya.

5. Kurangi penggunaan garam dalam makanan gorengan jika Anda ingin menggunakan minyak untuk kedua kalinya. Garam akan memecah ikatan kimia dalam molekul minyak, dan mempercepat kerusakannya.

6. Hindari menggunakan cairan atau bumbu cair dalam minyak saat menggoreng, karena cairan juga memecah molekul minyak. Bumbu cair juga cenderung mengandung garam yang meningkatkan kerusakannya. Makanan cenderung akan melepaskan sari alaminya menjadi lemak masakan ketika mendekati masa kedaluarsanya. Jadi, hindari memasak terlalu matang.

7. Saring minyak setelah digunakan jika berniat menggunakannya kembali. Tuangkan minyak melalui saringan ini ketika masih hangat. Catat kapan Anda terakhir menggunakan minyak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com