Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2014, 18:48 WIB

KOMPAS.com - Kebiasaan “nyampah” atau hoarding  ini termasuk ke dalam sejenis penyakit mental yang disebut Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Meski terlihat sepele, faktanya penyakit ini sulit dihilangkan.

Pasalnya, meski rumah kemudian dibersihkan dan barang-barangnya Anda buang paksa, lama-lama Si Penyampah akan mulai lagi menumpuk benda-benda tak berguna. Kelainan ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, gender, ras, status ekonomi dan sosial, atau agama.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membantu pasangan mengatasi kebiasaan nyampah :

1. Tunjukkan Simpati
Hargai hak mereka untuk membuat keputusan sendiri, termasuk ketika mereka mengumpulkan benda-benda. Pahami juga bahwa tak bakal ada kebiasaan yang berubah selama suami tak siap membuat perubahan atas kesadaran sendiri. Jadi, Anda harus berupaya memberi motivasi agar pasangan berubah.

2. Jangan Mendebat
Tak ada gunanya menaikkan volume suara dan berdebat dengan pasangan tentang betapa kebiasan itu justru merusak dirinya sendiri. Pasangan tak bakal menggubris, bahkan malah bisa memicu pertengkaran hebat.

3. Bebas Memilih
Hargai hak pasangan di rumah. Diskusikan tentang apa yang sebetulnya ia inginkan dan perubahan apa yang hendak ia lakukan. Tanyakan apa yang sebaiknya dijalankan untuk mengatasi tumpukan benda-benda di rumah, tanpa mendebat. Teknik ini biasanya menghasilkan hasil positif daripada meminta pasangan membersihkan “sampah” miliknya atau mengultimatum akan membuang sampah-sampah yang ia kumpulkan. 

4. Kenali Inkonsistensi
Salah satu hal yang sering dilakukan para hoarder adalah tidak konsisten. Jadi, cobalah bantu pasangan mengenali sikap tak konsisten yang ia lakukan. Inkonsistensi terjadi salah satunya ketika pasangan berjanji akan membereskan tumpukan benda-bendanya, tetapi tak kunjung dilakukan atau menolak melakukannya.

Tentu Anda tak bisa langsung menyalahkan pasangan, karena penolakannya bisa-bisa semakin kuat. Coba gali apa yang menjadi tujuan ke depan, lalu bandingkan dengan situasi yang terjadi sekarang. Ajukan pertanyaan dan hindari nada menyuruh.

5. Perlahan Berubah
Proses CHD berlangsung pelan seiring berjalannya waktu dan butuh waktu pula untuk mengubahnya menjadi kebiasaan baik. Pertama, minta bantuan profesional agar pasangan mau berubah. Konseling lanjutan ini dibutuhkan untuk mempertahankan motivasi sekaligus menelusuri penyebab dasar hoarding

Jadi, lakukan perubahan secara perlahan tapi pasti. Jika Anda terbiasa mendebat, mengancam, dan menyalahkan pasangan karena kebiasaannya, ubah sikap Anda dengan cara berempati, menghargai, dan membantunya sebisa mungkin. Ingat bahwa ini adalah kelainan mental, bukan semata kebiasaan buruk.

Besar kemungkinan pasangan curiga terhadap perubahan yang terjadi pada diri Anda, namun lama-kelamaan dia pasti bisa menerimanya. Jika ini sudah terjadi, diskusi pun bisa berlangsung dengan efektif dan produktif. (Hasto Prianggoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com