Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu ke Luar Negeri untuk Dapatkan Perawatan Kecantikan Berkualitas

Kompas.com - 18/06/2014, 19:51 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Singapura dan Korea merupakan negara incaran bagi perempuan yang ingin memiliki penampilan maksimal dengan perawatan kecantikan. Ahli dan klinik kecantikan di luar negeri masih jadi pilihan, meski sebenarnya Indonesia memiliki ahli dan klinik estetika yang setara kualitasnya.

Selama 18 tahun berkiprah di industri estetika, melibatkan dokter estetika Indonesia berkualitas, Miracle Aesthetic Clinic, membuktikan perawatan kecantikan dalam negeri tak kalah dengan negara lainnya.

Presiden Direktur Miracle, dr Lanny Juniarti, mengatakan perawatan kecantikan di Indonesia mengalami kemajuan dan kompetensi yang baik.Teknologi yang digunakan tak kalah canggih, pelayanan juga baik sehingga orang yang tadinya merawat kecantikan di Singapura, Jepang, bisa dilayani di Indonesia dengan hasil yang sama memuaskannya.

"Butuh proses untuk mendapatkan kepercayaan orang Indonesia sendiri untuk melakukan perawatan kecantikan di dalam negeri. Pasien memang harus merasakan sendiri, pengalaman pribadi untuk membuktikan perawatan kecantikan di Indonesia, yang keterampilan dokternya baik, hasil sama bagusnya, bahkan biaya lebih murah," kata Lanny saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Menurut Lanny, sebelum ke Korea, banyak kalangan menengah atas di Indonesia datang ke Singapura untuk mendapatkan perawatan kecantikan.

"Untuk peeling saja mereka ke Singapura," lanjutnya.

Padahal, kata Lanny, Indonesia memiliki dokter estetika yang berkualitas, selain tersedianya klinik kecantikan yang menyediakan pelayanan lebih unggul dengan keramahan budaya Indonesia.

"Selain pelayanan yang lebih ramah, perawatan kecantikan di Indonesia harganya lebih terjangkau dibandingkan di luar negeri. Dengan prosedur yang sama, bahan dan alat yang sama, biaya perawatan kecantikan di Indonesia perbandingannya 1:3 sampai 1:5 dengan Singapura," katanya.

Lanny mengatakan, kalau saja pemerintah memberi dukungan lebih dalam hal regulasi terkait pendirian klinik, dan aturan tegas mengenai praktek ilegal dokter asing, industri estetika di Indonesia lebih berkembang pesat. Semakin banyak dokter estetika bisa berkiprah dengan berbagai klinik kecantikan berkualitas, kepercayaan terhadap kualitas perawatan kecantikan Indonesia juga bisa meningkat.

Meski masih harus menarik kepercayaan publik, Lanny mengatakan, sejak 10-18 tahun silam orang Indonesia yang merawat kecantikan di dalam negeri jumlahnya terus bertambah. Tak hanya itu, pasar di luar negeri juga mulai percaya dengan perawatan kecantikan di Indonesia.

"Pelanggan Miracle antara lain ekspatriat dari Australia, Jepang, Italia yang melakukan perjanjian perawatan lewat internet," katanya.

Selain mendapatkan pelanggan dari negara lain, menurut Lanny, dunia kecantikan di Indonesia harusnya juga lebih percaya diri karena dianggap sebagai pasar yang seksi di tingkat dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara incaran dalam pasar bebas 2015 nanti. Beberapa negara, di forum internasional, telah menyatakan ketertarikannya dengan dunia estetika Indonesia. Lanny menyebutkan, China utamanya, selain Australia, India, Malaysia, Singapura melirik Indonesia untuk mengirim pasien ke sana atau mereka datang ke Indonesia.

Meski begitu, bagi Lanny, penawaran tersebut tak perlu diladeni karena Indonesia punya ahli dan pelayanan yang tak kalah dengan negara-negara tersebut.

"Jangan merendahkan dokter estetika Indonesia, dan para ahli juga harus lebih percaya diri termasuk lebih sering bicara di forum internasional karena kasus dan pengalaman banyak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com