Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Botolan dengan "Cold Filling Technology" Jaga Kualitas Rasa

Kompas.com - 20/06/2014, 12:39 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Menurut survei, hampir 50 persen penduduk Indonesia mengonsumsi minuman siap saji dalam kemasan, terutama minuman teh yang digemari oleh orang dewasa dan anak-anak.

Sejak kemunculannya di tahun 2007 lalu, Teh Gelas menjadi salah satu produk teh kemasan yang banyak disukai oleh konsumennya. Seiring perkembangan zaman, masyarakat Indonesia ternyata menginginkan kemasan minuman teh yang baru dan praktis, agar bisa dikonsumsi di setiap kesempatan.

Awalnya Teh Gelas hadir dalam bentuk gelas untuk sekali minum. Setelah itu, Teh Gelas kemudian hadir juga dalam kemasa karton. Dan kini untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, Teh Gelas kembali berinovasi meluncurkan Teh Gelas kemasan botol. "Karena saat ini, masyarakat inginnya yang serba praktis dan applicable untuk semua kesempatan. Maka, kali ini Teh Gelas tersedia dalam kemasan botol yang praktis dan bisa dibawa ke mana saja," kata Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group saat peluncuran Teh Gelas kemasan botol di Gedung OT Group, Jakarta Barat, Kamis (19/6/2014) lalu.

Yuna menambahkan, teh kemasan botol memang bukan hal baru, namun ada beberapa dasar pertimbangan OT Group untuk meluncurkan varian kemasan botol. "Teh Gelas kemasan gelas dipilih saat konsumen ingin minum teh sekali minum atau untuk suguhan buat tamu. Sedangkan kemasan karton dipilih saat mereka ingin minum lebih banyak dan bersama-sama. Sementara itu, kemasan botol (PET) ditujukan untuk mereka yang mau minum lebih banyak, bisa disimpan, dan juga praktis dibawa kemana-mana," katanya.  

OT Group mengklaim bahwa Teh Gelas dibuat dari daun teh asli yang berasal dari perkebunan teh di Sukabumi, Jawa Barat.  Selain itu, Teh Gelas botolan ini diproduksi dengan menggunakan teknologi aseptik dan juga cold filling technology. Teknologi aseptik yang digunakan diklaim mampu menjamin higienitas produk karena tak ada bakteri yang masuk selama proses produksi.

Sedangkan cold filling technology dilakukan untuk menjaga kualitas nilai gizi dan antioksidan yang ada di dalam tehnya. "Cold filling technology ini dilakukan setelah proses UHT. Selama proses UHT, teh dipanaskan untuk menjaga higienitas, namun di sisi lain, proses pemanasan bisa menyebabkan penurunan nilai manfaat teh. Maka dilakukan cold filling technology untuk mendinginkannya agar tidak banyak antioksidan yang hilang dan menjaga rasa produk jadi lebih sempurna," ujar Yuna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com