Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Sering Dibentak Tumbuh Jadi Tukang Bohong

Kompas.com - 22/06/2014, 18:55 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber Daily Mail

Tantangan membesarkan anak harus disikapi dengan bijak oleh orangtua, salah satunya cermat dalam memilih pola pendisiplinan pada anak. Sebab, menurut sebuah survei, gaya asuh dan pola mendidik yang didapatkan anak di fase tumbuh kembang berpengaruh pada perkembangan mentalnya di usia dewasa.

Sebuah riset yang dipublikasikan oleh Child Development Journal ini mengatakan bahwa memarahi dan membentak anak saat mereka berusia 13 tahun, membuat mereka tumbuh menjadi seseorang yang memiliki gangguan perilaku dan emosional. Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah anak suka membangkang pada guru di sekolah, hobi berbohong, dan gemar membuat onar dengan berkelahi secara fisik.

Penemuan tersebut diperoleh dari mempelajari 976 orangtua di Amerika Serikat yang berasal dari keluarga kelas menengah. Seperti dikutip Daily Mail, sebagian besar orangtua yang menjadi responden mengaku menerapkan sistem pendisiplinan anak dengan cara yang keras, baik secara fisik dan verbal.

Alhasil, mereka mengakui bahwa anak-anak mereka mengalami kesulitan dalam pergaulan serta nilai akademis pun kurang memuaskan. "Ini adalah penelitian perdana yang berhasil mengaitkan antara kebiasaan orangtua memarahi anak secara kasar terhadap pembentukan karakter dan pribadi mereka di usia dewasa,” ujar Dr Ming-Te Wang, Kepala Penelitian, Pittsburgh University.

Riset yang dilakukan Dr Wang dan timnya mengungkapkan, meskipun hubungan serta komunikasi anak dan orangtua cukup dekat, tapi ketika amarah direfleksikan orangtua dengan kata-kata kasar sembari membentak dan berteriak, ini bisa menyebabkan konflik batiniah dan trauma pada anak.

Dr Wang menyarankan pada para orangtua agar lebih sabar dan bijaksana dalam meredam emosi ketika anak berulah. Menurutnya, tidak ada cara yang lebih baik selain mengajak anak berbicara dari hati ke hati dengan intonasi suara yang tegas namun stabil. Selain itu, pilihan kata-kata juga harus diperhatikan. Tujuannya agar anak merasa bahwa didikan dan hukuman dari orangtua  tidak merugikan dan menyakiti hati mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com