Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jumlah Suami Selingkuh Stabil, Jumlah Istri Selingkuh Meningkat

Kompas.com - 30/07/2014, 07:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Menurut sebuah survei yang dihelat oleh General Social Survei dari National Opinion Research ditemukan data mengejutkan. Ternyata, sekarang ini jumlah istri yang berselingkuh meningkat pesat, sedangkan jumlah suami yang melakukan perselingkuhan terbilang stabil.

Lebih rinci hasil survei membeberkan bahwa peningkatan jumlah istri yang berselingkuh meningkat sebanyak 15 persen, dan kuantitas suami yang tak setia pada janji pernikahannya tercatat masih sebesar 21 persen.

Menurut pakar hubungan dan pernikahan, Patricia Johnson dan Mark Michaels, hal ini disebabkan oleh karena kemampuan wanita dalam menopang hidup secara finansial menunjukkan kemajuan pesat. Tak sedikit wanita yang menikah memiliki penghasilan lebih besar dari suami mereka.

Seperti dikutip DailyMail, di era modern, penghasilan wanita mengalami peningkatan pesat dibandingkan 20 tahun yang lalu. Hal ini membuat wanita lebih mandiri dan tidak bergantung pada suami, sehingga membuat mereka tidak terlalu mengkhawatirkan perceraian.

“Komunikasi tak lagi menjadi penyebab utama dari perceraian dan perselingkuhan. Peran yang dimainkan oleh pria, acap kali menciderai hubungan jadi kurang perhatian,” ujar Johnson dan Michaels.

Temuan ini senada dengan hasil survei yang dikuak oleh American Academy of Matrimonial Lawyers Chicago. Mereka menemukan, pernikahan kandas akibat perselingkuhan, umumnya dikarenkan pihak istri yang tidak setia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com