Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Tarik Ulur Saat Berkencan Dianggap Sudah Basi dan Kuno

Kompas.com - 31/07/2014, 11:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Isu mengenai hubungan antara pria dan wanita, memang selalu menarik untuk dikaji. Mulai dari bahasa tubuh, lirikan mata, makna di balik pesan misterius, dan sebagainya. Singkatnya, banyak sekali aturan tidak tertulis dalam berkencan yang rumit dan kompleks. Salah satunya adalah strategi tarik ulur di masa penjajakan.

Menurut situs eHarmony, lewat survei yang melibatkan 2.012 orang, ditemukan bahwa sebanyak 73 persen wanita dan 71 persen pria, menilai bahwa konsep tarik ulur dalam sebuah hubungan, sebagai sesuatu yang kuno dan konyol.

Selain itu, aturan berkencan yang menyarankan untuk pura-pura sibuk di menit terakhir dianggap tak lagi berlaku. Buktinya, 80 persen pria dan 77 persen wanita mengaku bersedia diajak berkencan di hari yang sama, makan siang atau makan malam, selama mereka ada waktu.

Namun, tak semua aturan berkencan di masa lalu tak lagi efektif. Salah satunya adalah rayuan gombal yang sering dilancarkan oleh pria. Sebab, sebanyak 44 persen wanita menyatakan masih suka mendengar bujuk rayu nan gombal dari mulut pria. Maka dari itu, 41 persen pria mengaku masih menggunakan taktik lapuk ini untuk memikat lawan wanita incaran mereka.

Hasil survei juga membeberkan bahwa dibandingkan membaca rayuan lewat pesan singkat di ponsel, 75 persen responden mengaku lebih senang mendengarnya dari pasangan secara langsung.

Fakta menarik lainnya seputar kencan antara pria dan wanita modern, mereka mengaku sering mencari tahu latar belakang pasangan lewat media sosial, sebelum benar-benar bertatap muka.

"Kita sekarang hidup di era di mana semua orang terhubunga secara online, dan terbiasa mendapatkan tanggapan secara cepat. Alhasil, banyak aturan kencan di masa lalu tak lagi sesuai dengan gaya hidup manusia modern," tutur Jeannie Assimos, Managing Director, eHarmony Advice Blog. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com