Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donasi Jutaan Dolar AS dari “Ice Bucket Challenge” Tak Berikan Pengaruh Signifikan?

Kompas.com - 01/09/2014, 07:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com –
Belakangan ini fenomena Ice Bucket Challenge di jagat maya begitu semarak dan berwarna setiap waktu. Selain khalayak umum, kalangan selebritis lokal dan dunia juga turut meramaikan tantangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap penyakit ALS ini.

Tantangan Ice Bucket Challenge (IBC) merupakan tren mendokumentasikan aksi menyiram kepala dengan seember air es untuk kemudian diunggah dan disebarkan lewat media sosial. Aturan dari tantangan ini adalah mereka yang telah mengguyur atau diguyur satu ember air dingin, diminta untuk menominasikan orang lain untuk melakukan tantangan yang sama. Jika dalam waktu 24 jam, orang itu tidak mampu melakukan tantangan, dia akan diminta untuk menyumbangkan sejumlah uang untuk amal.

Aksi ini kian populer semenjak banyak selebriti dan tokoh politik dunia berlomba-lomba mengikuti tantangan IBC. Mulai dari Ben Affleck, Joan Rivers, Jennifer Garner, Paris Hilton, Tom Cruise, Justin Bieber, George W. Bush, dan sebagainya, berlomba-lomba menampilkan aksi diguyur satu ember air dingin ke kepala mereka.

Namun demikian, menurut para pakar, donasi jutaan dolar AS yang mengalir ke The ALS Association tak akan cukup untuk membantu menemukan obat dari penyakit yang  menyerang sel saraf yang mengontrol gerak seperti menggerakkan kaki dan tangan, membuat ekspresi wajah, hingga bernapas.

"Siapapun yang berpikir bahwa uang tersebut dapat menyembuhkan ALS hanyalah mimpi," tegas Barbara Neuhaus, President dan CEO of The ALS Association.

Lebih lanjut, Neuhaus mengatakan, tren yang naik turun ini bakal tak lagi diminati di waktu mendatang. Jadi, kampanye IBC tidak mungkin menolong ALS dalam jangka panjang. Maka dari itu, masih menurut Neuhaus, mereka yang telah menyumbang sebaiknya jangan menginginkan uang Anda kembali.

“Video dan kontribusi Anda semua sangat penting bagi kami. Namun, semua itu tidak akan cukup untuk menemukan obat ALS. Dibandingkan dengan triliunan dolar yang dihabiskan untuk melakukan penelitian medis oleh National Institutes of Health (NIH), penggalangan dana ini diibaratkan seperti uang satu ember,” urainya.

Namun demikian, sisi positif dari kampanye IBC ini adalah tingkat kesadaran masyarakat terhadap ALS terbilang pesat dan luas. Inilah tujuan sesungguhnya IBC, membuka mata publik dan meningkatkan minat publik terhadap ALS.

Sebelum kampanye jenius ini dimulai, seperti dikutip Shine, The ALS Association hanya berhasil mengumpulkan donasi sebesar 2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 2 milyar per tahun. Namun, setelah IBC menyebar, terhitung donasi yang diterima mencapai 42 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 420 miliar.

Lalu apa yang dilakukan oleh The ALS Association dengan uang sebanyak itu? Mereka berencana menggunakan untuk penelitian medis lanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com