Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita yang Susah Hamil, Tetap Berusaha atau Pasrah Saja?

Kompas.com - 15/09/2014, 13:58 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com – Tak sedikit pasangan suami istri yang ingin segera memiliki anak di tahun pertama pernikahan. Namun demikian, dikarenakan beberapa faktor medis dan non-medis, banyak wanita yang susah hamil. Nah, pernikahan tanpa anak acapkali memicu pertengkaran dan perselisihan dalam rumahtangga.

Sebuah penelitian di Belanda mempelajari seberapa penting kehadiran anak dalam melengkapi kebahagian pasangan suami istri.

Lebih kurang 7.000 perempuan Belanda disertakan sebagai responden, mereka telah menjalani perawatan fertilitas dalam rentang  tahun 1995 hingga 2000. Selanjutnya, masing-masing dari mereka diminta untuk mengisi kuesioner mengenai penyebab mereka belum memiliki anak dan masihkah mereka berharap untuk mendapatkan momongan?

Hasilnya, hanya enam persen responden yang mengaku masih berjuang mendapatkan anak, meskipun telah mengikuti rangkaian program kehamilan selama satu dekade. Sisanya, mengaku sudah pasrah dan menyerahkan semuanya pada takdir.

Akhirnya, penelitian ini membuktikan bahwa wanita yang telah memiliki anak, lalu ingin kembali mendapatkan anak tetapi tak kunjung hadir, ternyata lebih mudah mengalami depresi. Sementara mereka yang sama sekali belum mempunyai anak, ditemukan lebih santai dan menikmati hidup apa adanya.

"Kami menemukan bahwa wanita yang masih berkeinginan untuk memiliki anak, 2,8 kali cenderung memiliki masalah kesehatan mental yang signifikan, dibanding perempuan yang pasrah karena tak kunjung hamil," Ucap Dr Sofia Gameiro, dosen di School of Psychology,  Cardiff University, Wales.

Kemudian Gameiro melanjutkan bahwa wanita yang telah memiliki seorang anak dan menginginkan anak kedua, memiliki kondisi mental yang kurang baik. Kecenderungan mereka mengalami depresi, 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan yang belum memperoleh buah hati.

Penelitian yang dipublikasi secara online Human Reproduction ini, merekomendasikan konseling psikologis untuk wanita yang tak kunjung hamil, setelah menjalani perawatan kesuburan.  "Ada saat ketika harus merelakan sebuah tujuan, hal ini penting dan merupakan proses adaptif untuk menjadi lebih baik lagi," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TIME.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com