Mengapa Wanita Tertarik dengan Pria yang Lebih Cocok Jadi Ayah Mereka?

KOMPAS.com – Zaman sekarang, sudah bukan pemandangan yang ganjil, melihat wanita muda berpasangan dengan pria yang lebih cocok untuk menjadi ayah mereka. Sebenarnya, banyak alasan yang melatari pilihan sejumlah wanita yang lebih tertarik pada pria berusia sangat matang. Terkadang, alasan tersebut tak sebatas stabilitas keuangan dan kemapanan.

Sebelum psikolog dan penulis, Maryse Vaillant, menutup usia, salah satu situs gaya hidup di Singapura sempat melakukan wawancara yang mengangkat topik perbedaan usia yang terlalu rentang pada beberapa pasangan suami dan istri. Ternyata, menurut Vaillant, lintas usia yang jauh antar pasangan suami istri, sangat menguntungkan keharmonisan rumahtangga dan keluarga mereka.

“Wanita yang mengidolakan figur ayah, umumnya mencari pria dengan kepribadian dan karakter yang mendekati idola mereka. Tentunya, hal yang demikian ditemui di pria-pria yang telah berpengalaman dan telah melalui banyak hal sehingga membentuk sifat yang lebih bijaksana,” ujarnya.

Menurut Vaillant, idealnya saat anak perempuan tumbuh dewasa, mereka cenderung memberontak untuk melepaskan diri dari aturan yang didapat dari keluarga. Namun, tak sedikit yang tumbuh menjadi pribadi manja dan terlanjur familiar dengan kestabilan hidup. Alhasil, mereka cenderung mencari pria yang mampu memberikan kehidupan yang sama seperti keluarganya.

“Tak ada yang aneh dengan pasangan wanita muda dan pria tua. Sebab, keduanya memberikan keuntungan masing-masing. Suami cenderung perhatian pada kesejahteraan dan kebutuhan istri serta keluarga. Sementara istri, perhatian pada kesehatan suami serta keluarga. Memiliki istri yang masih muda membuat pria lebih bersemangat dan berbahagia. Jadi, singkatnya, tak ada yang salah pada jenis hubungan ini,” jelasnya.

Kemudian, saat ditanya mengenai kelanggengan antara pasangan wanita muda dan pria tua, Vaillant menguraikan bahwa umumnya mereka lebih harmonis, stabil, dan hangat. Ini dikarenakan keduanya merasa aman dan saling memiliki apa yang dibutuhkan masing-masing pihak.

Lebih lanjut, Vaillant mengatakan pasangan dengan rentang usia yang jauh cenderung lebih mudah saling memaafkan dan memahami satu sama lain. Ini sangat baik bagi kehidupan rumahtangga yang riskan bersinggungan dengan konflik dan masalah.