Meskipun Terlihat Sempurna, Tak Semua Orang Mau Menjadi Kate Middleton

KOMPAS.com - Sebuah penelitian dilakukan oleh Newsweek Europe dan dipublikasikan oleh YouGov terkait dengan Kate Middleton sebagai seseorang putri bangsawan. Penelitian tersebut cukup mengejutkan karena ternyata hanya ada 1 persen dari populasi di Inggris yang mau menjadi Kate Middleton.

Hasil penelitian ini sebenarnya terbilang logis, karena tugas dan tanggung jawab Kate Middleton sebagai Duchess of Cambridge tentunya tak mudah dan memiliki tanggung jawab yang besar. Terutama ketika perhatian publik dan media selalu terpusat pada segala tindak tanduk ibu dari Pangeran George ini. Jika melihat dari luar, bisa dibilang kehidupan Kate seolah berada dalam sebuah mikroskop di mana semua mata mengamati pergerakannya.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 89 persen rakyat Inggris, mengaku menolak menukar tempat dengan Kate Middleton, meski hanya satu hari saja. Hasil penelitian pun makin mengejutkan dengan hanya 32 persen orang yang menyatakan mereka tidak akan mau berteman dengan Kate Middleton.

Kemudian, 15 persen orang lainnya menyahut "Aku tidak akan pernah mau tahu soal Kate Middleton." Pernyataan paling aneh adalah enam persen berharap mereka bisa menikahi Kate Middleton.

Tak hanya itu, penelitian ini juga meminta pendapat orang-orang mengenai citra dari Kate yang tengah mengandung anak ke dua ini, sebanyak 43 persen orang mengakui bahwa bagaimanapun, Kate Middelton merepresentasikan kemajuan perempuan, dan mencerminkan perempuan masa kini.

Sebanyak 65 persen setuju bahwa Kate adalah panutan yang sangat positif bagi perempuan-perempuan muda. Namun demikian,  hanya tiga persen orang yang percaya bahwa Kate adalah feminis atau pembela kaum perempuan. Hal ini disebabkan oleh karena Kate sangat jarang berkomentar mengenai prinsip atau pendapat pribadinya. Mayoritas orang-orang bahkan percaya bahwa Kate tidak dapat mengendalikan tubuhnya sendiri. Singkatnya, segala sesuatu dalam dirinya diatur oleh orang lain.