Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Unik Jokowi Wajibkan Pejabat Kenakan Peci

Kompas.com - 02/10/2014, 15:53 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com — Memperingati Hari Batik, presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla hadir dalam acara pembukaan Tribute to Batik Pasar Klewer pindah ke Pasaraya, di Pasaraya Blok M, Jakarta (2/10/2014).

Umumnya, pejabat negara memberikan pidato resmi yang formal, tetapi beda dengan Jokowi. Kali ini, dia menyampaikan pidato unik terkait dengan pertumbuhan ekonomi mikro dan kewajiban pejabat mengenakan peci.

"Bayangkan jumlah pria dewasa di Indonesia sekarang ini kira-kira ada 80 juta lebih. Satu peci dihargai dengan harga Rp 30.000 sampai ratusan ribu rupiah. Diratakan, satu peci dijual dengan harga 75.000 rupiah. Jika tiap pria dewasa punya satu peci, berarti ada sekitar 6 triliun rupiah yang dihasilkan. Itu hanya satu peci," urainya.

"Pak Jusuf Kalla pasti punya lebih dari satu peci, itu bagus," imbuhnya. Sontak pernyataannya ini pun memecah tawa para tamu undangan dan rekan media yang hadir.  

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa produksi peci mesti diperluas hingga mencapai wilayah pedesaan. "Bayangkan jika produksi ditingkatkan sampai ke desa-desa, berapa banyak lonjakan ekonomi kita. Semua pejabat sekarang wajib pakai peci," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan bahwa tugas diplomat sekarang bukan  hanya diplomasi politik semata. Sebab, 80 persen tugas para diplomat adalah membantu penjualan dan pengembangan usaha mikro Indonesia.

"Kalau negara ini menjadi negara produksi bukan konsumsi, saya yakin negara ini akan maju dengan usaha-usaha mikronya," tuturnya.

Jokowi memang kerap terlihat menerapkan gaya sederhana. Ia mengaku bangga menggunakan produk buatan Indonesia. Dulu, tanpa ragu-ragu dan dengan percaya diri, Jokowi pernah dengan semringah memamerkan sepatu barunya yang buatan dari Cibaduyut seharga Rp 400.000.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com