Adapun hasil penjualan busana tersebut akan digunakan untuk mendanai situs Wikileaks yang hingga saat ini memang bertahan atas donasi dari berbagai pihak. "India adalah salah satu negara yang memiliki pengetahuan tertinggi akan Wikileaks. Julian sangat senang dengan rencana itu," kata perwakilan Wikilekas, Olafur Vignir Sigurvinsson.
Assange, 43 tahun, pertama kali muncul ke publik pada tahun 2010 silam. Pada saat itu, situs buatannya mempublikasikan bocoran dokumen militer dan diplomatik Amerika Serikat. Dokumen tersebut diperoleh dari mantan personel US Army, Chelsea Manning.
Nah, berdasarkan informasi yang diperoleh, koleksi busana yang akan diproduksi Assange akan menampilkan rangkaian slogan pemberontakan, seperti misalnya "Enemy of the State" atau "Musuh Negara" dan sebagainya.
Debut Assange di jagat mode ini tidak bertujuan untuk bisa sejajar dengan brand fashion pria, yang telah lebih dulu mapan, seperti Balmain dan Givenchy. Namun, pastinya langkah Assange ini akan disorot dunia.
Sebenarnya, ambisi Assange untuk menginjakkan kaki di industri mode bukan yang kali pertama beredar. Sebab, pada bulan Juni lalu, Assange yang merupakan warga negara Australia sempat diundang untuk berjalan di atas pentas peraga mengenakan busana rancangan Ben Westwood, putra perancang busana tersohor dunia Vivienne Westwood.
Namun, sayangnya Assange tak bisa memenuhi undangan tersebut karena alasan kesehatan.