Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantik dan Kulit Kian Kencang dengan Prosedur Tanam Benang

Kompas.com - 21/10/2014, 16:55 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com – Di mana ada kemauan di situ ada jalan, rasanya ungkapan tersebut sangat tepat dengan obsesi wanita untuk mendapatkan kecantikan serba sempurna. Sebelumnya prosedur kecantikan yang sempat jadi tren adalah suntik Botox dan Filler. Sekarang, sebuah inovasi terbaru yang tengah populer di ranah kecantikan adalah prosedur tanam benang. Banyak wanita beralih pada metode kecantikan yang dinilai lebih aman dan praktis ini.

Metode tanam benang sudah hadir di Indonesia semenjak tiga tahun lalu, tapi memang baru belakangan ini, jadi begitu populer dan  diincar oleh wanita dari berbagai kalangan.

Metode tanam benang yang terkesan mistis, klenik, dan irasional ini memiliki istilah asing threadlift. Fungsinya dapat mengencangkan kulit kendur, mempertegas profil rahang, serta memancungkan bentuk hidung.   

Lebih lanjut, sebenarnya apakah itu perawatan tanam benang? Apa jenis benang yang digunakan? Apakah prosesnya menyakitkan?

Nah, untuk menjawab pertanyaan seputar prosedur ini Kompas Female melakukan wawancara khusus dengan dua ahli estetika, dr Silfia Betty dari Klinik Kecantikan Miracle, Kemang, Jakarta Selatan, dan dr Sianne Wibowo, dari  Klinik Kecantikan Natasha, Taman Aggrek, Jakarta Barat.

Asal usul tanam benang
Menurut dr Sianne, tanam benang adalah metode memasukkan benang halus khusus ke lapisan bawah kulit. Tujuannya untuk merangsang terjadinya reaksi pembentukan jaringan fibrinogen dan kolagen yang berfungsi mengencangkan kulit kendur dan meningkatkan elastisitas kulit. Selain itu,  juga dapat memperbaiki sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat mengurangi dampak timbulnya kerutan.

Menurut dr Sifi, prosedur tanam benang ini sudah ada semenjak 15 – 20 tahun lalu di benua Eropa. Dahulu, benang yang digunakan adalah benang permanen yang tak dapat menyerap di tubuh. Seiring perkembangan teknologi, benang permanen mulai digantikan dengan jenis benang yang dapat hancur dan menyerap ke dalam tubuh dalam hitungan waktu

Jenis benang permanen ini memiliki tekstur yang halus serta umum digunakan untuk tindakan bedah organ dalam, seperti jantung, dan lainnya.

Cara kerja benang ini sehingga bisa “memperbaiki” wajah dan kulit adalah dengan memanfaatkan luka yang terjadi akibat tindakan memasukkan benang. Nantinya, secara otomatis, kolagen yang muncul untuk menyembuhkan luka-luka tersebut bermanfaat untuk mengencangkan kulit dan menghilangan kulit gelambir akibat penuaan.


Jenis dan manfaat benang
Seperti yang disebutkan dokter Silfi sebelumnya, bahwa orang-orang sekarang lebih memilih benang yang dapat menyerap dalam tubuh, ketimbang benang permanen yang tak dapat diserap dalam tubuh.  Di klinik kecantikan Miracle dan Natasha, keduanya menggunakan jenis benang yang dapat diserap tubuh tersebut.

Di Miracle, benang terdiri dari benang PDO yang berasal dari Korea, dan benang PLLA yang berasal dari Amerika. Menurut dr  Silfi, benang PLLA biasanya lebih panjang dari benang PDO,  memiliki efek yang lebih baik dalam mengangkat atau mengencangkan kulit.  Sementara itu, benang PDO yang terdiri dari berbagai bentuk, yakni bergerigi, berkait, spiral dan polos memiliki efek yang baik untuk meremajakan kulit. Namun, kedua benang ini tidak bisa digunakan untuk memancungkan hidung. Prosedur tersebut menggunakan jenis benang lain yang lebih khusus.

Demi memperoleh kulit kencang impian, rata-rata jumlah benang yang digunakan untuk seluruh wajah berjumlah 50 sampai 200 benang. Terdengar seram? Tenang, jangan membayangkan 200 benang sekaligus ditanam dalam wajah. Sebab, menurut dr Silfi dan dr Sianne, prosedur menanam ratusan benang tersebut dilakukan secara bertahap.

Tahap awal, umumnya ditanamkan 50 benang ke dalam lapisan kulit. Tahap berikutnya, benang berjumlah sama kembali ditanam. Lalu, jika pasien merasa hasilnya sudah baik dan memuaskan, maka prosedur pun tak perlu dilanjutkan.

Kemudian, dr Silfi mengatakan apabila Anda ingin  menyamarkan garis senyum atau smile line, dapat hanya digunakan dua benang PLLA saja. Sedangkan untuk memancungkan daerah hidung, dokter Sianne mengatakan jumlah benang yang digunakan biasanya terdiri dari 10 benang.

Selain kebutuhan, faktor usia juga menjadi penentu banyaknya penggunaan benang. Sebab, semakin tua seseorang maka kualitas kulit pun menurun dan mempengaruhi jumlah produksi kolagen di kulit.

Hal lain yang perlu Anda ketahui, kedua jenis benang, PDO dan PLLA, membutuhkan waktu lebih kurang selama delapan bulan hingga 1,5 tahun sampai hancur dan terserap oleh tubuh. Namun, bentuk wajah yang telah “terekonstruksi” masih bertahan hingga dua tahun mendatang.

Mendapatkan wajah sesuai impian secara instan memang terbilang menggoda, tetapi sebelum memutuskan untuk mengaplikasikan penanaman benang, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter estetika berpengalaman di klinik kecantikan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com