Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2014, 20:00 WIB
KOMPAS.com --Kadang-kadang, kita terpaksa berbohong pada pasangan karena tak ingin pasangan curiga dan bertanya-tanya mengenai apa yang Anda lakukan di belakangnya. Alasan berbohong ini, biasanya seperti  diam-diam menemui teman-teman lama sepulang kantor, meskipun suami sudah berpesan agar Anda langsung pulang ke rumah usai jam kantor. Selain itu, kebiasaan diam-diam Anda membeli kado berharga mahal untuk ibu Anda, juga bisa picu amarah pasangan karena dia  tidak suka Anda menghambur-hamburkan uang.

Nah, kini Anda merasa tak nyaman, mengapa harus berbohong pada suami? Bolehkah berbohong pada pasangan jika itu untuk kebaikan? Anda khawatir jika berbohong menjadi kebiasaan agar Anda bisa melakukan sesuatu yang belum tentu disepakati suami.

Mengapa Berbohong?
Hal yang sama berlaku jika suami ketahuan berbohong pada Anda. Namun sebelum menghakimi suami, coba cari tahu alasan umum pasangan berbohong  menurut Bella DePaulo, Sosiolog dari University of Virginia. Berikut di antaranya:

1. Menghindari konflik.
2. Melindungi perasaan seseorang.
3. Menghindari konsekuensi.
4. Membuat perubahan dalam gaya hidup.
5. Menyembunyikan sesuatu yang sudah dilakukan.
6. Takut penolakan atau kehilangan pasangan.
7. Mengendalikan situasi.
8. Menghindari malu.
9. Agar terlihat lebih sukses dan baik dibandingkan sebenarnya.

Kebiasaan Bohong
Kecenderungan untuk berbohong bisa jadi dipicu oleh kebiasaan yang tertanam sejak lama. “Kalau sejak kecil sudah terbiasa berbohong, maka akan terus berlanjut sampai menikah. Kebiasaan tersebut bisa mengakar dan tidak bisa diubah lagi,” jelas Dra. Ninik A. Bawani, Psi., psikolog dari RS Premier Bintaro.

Jika sudah demikian, maka bisa jadi pelaku kebohongan bahkan tak menyadari apakah yang dikatakannya benar atau tidak. Itulah pentingnya komunikasi sejak kecil yang dilakukan orangtua.

"Cara orangtua membentuk anak yang jujur, akan terbawa ketika Si Anak sudah hidup berpasangan. Kebiasan berbohong salah satunya bisa disebabkan oleh seringnya ia dimarahi. Jadi anak selalu berusaha mencari aman,” tambah Ninik.

Ninik menganjurkan untuk selalu melakukan komunikasi yang baik dengan pasangan. “Komunikasi yang baik dimulai dengan terampil saat mendengarkan pasangan bercerita. Malas mendengarkan adalah faktor penghambat komunikasi, loh," ujarnya (Noverita K. Waldan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com