JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) memiliki agenda untuk terus mendorong agar jumlah ekspor produk fashion Indonesia semakin besar, khususnya busana muslim. Untuk itu, Kemendag akan fokus memperkenalkan karya perancang busana lokal ke beberapa negara di dunia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Nus Zulia Ishak, menyatakan bahwa pihaknya selama ini telah melakukan berbagai kegiatan promosi. Di samping itu, promosi dan pengenalan berbagai koleksi busana muslim Indonesia dilakukan dengan keikutsertaan dalam beberapa pameran fashion. Kemudian, agar tujuan cepat tercapai, mereka juga memfasilitasi pertemuan antara produsen dengan buyer.
"Sekarang bagaimana target ekspor lebih fokus ke beberapa negara tujuan yang banyak (penduduk) muslimnya. Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Pakistan, (negara-negara) Eropa selatan dan Eropa Timur, seperti Kazakhstan itu kan negara Islam. Lalu, ke Asia selatan juga," ungkap Nus, di sela-sela acara pelucuran fashion muslim, dalam ajang Indonesia Fashion Week 2015 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Rabu (29/10/2014).
Selain negara-negara tersebut, lanjut Nus, Kemendag juga akan merambah ekspor produk fashion muslim Indonesia ke negara-negara nontradisional yang selama ini belum banyak disasar. "Kita bergerak ke Afrika dan Timur Tengah. Negara-negara Maghribi (negara-negara Afrika utara seperti Maroko, Aljazair, Tunisia) itu potensinya masih besar," jelas Nus.
Oleh karena itu, lanjut Nus, pihaknya akan lebih melakukan kegiatan promosi secara intens ke negara-negara tersebut. Sehingga, pasar fashion muslim di sana kelak didominasi oleh koleksi busana fashion muslim yang berasal dari Indonesia.
"Ekspor dan di dalam negeri sendiri juga merupakan pasar yang sangat besar. Ini harus terealisasi karena karya desainer kita sangat mumpuni. Itu modal untuk meningkatkan daya saing produk," ungkap Nus.