Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Sedih Bisa Berdampak Positif saat Hati Tengah Galau

Kompas.com - 13/11/2014, 21:30 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com --
Rata-rata orang yang mengalami putus cinta, pasti ingin menyediri di kamar, berbaring di kasur, dan mendengarkan lagu balada yang mendayu-dayu.  Namun, sudah tepatkah cara tersebut? Sebab, banyak yang berpikir, bukankah mendengarkan lagu melo justru membuat hati lebih terpuruk.

Nyatanya, penelitian justru mengungkapkan hal berbeda. Mendengarkan lagu sedih sehabis putus cinta malah tidak membuat Anda semakin bersedih.

Penelitian yang dilakukan oleh Freie Universitat Berlin melakukan survei terhadap 772 partisipan dari seluruh dunia untuk mencari tahu mengapa orang suka mendengarkan lagu sedih.

Hasilnya, 470 orang mengatakan musik yang sedih itu menarik. Lalu, 108 orang jelas mengaku bahwa lagu sedih bisa membuat hati mereka lebih tenang.  Kemudian, 54 orang lainnya mengatakan bahwa mereka mendengarkan lagu sedih setelah kehilangan orang yang dicintai.

Selain itu, para peneliti juga menemukan, lagu sedih memberikan empat hal kognitif, yakni membangkitkan kesedihan, memunculkan imajinasi, mengatur emosi, dan memunculkan empati. Jadi, kesimpulannya, mendengarkan lagu sedih bisa membangkitkan kebahagiaan yang meskipun menyiksa tapi nikmat.

Liila Taruffi, asisten peneliti di Freie Universitat Berlin, sekaligus rekan penulis penelitian ini mengatakan, ''Emosi paling sering yang ditimbulkan dari lagu sedih adalah nostalgia. Di mana hal tersebut lebih kompleks dan memiliki sisi positif. Ini menjelaskan mengapa musik sedih lebih menarik dan menyenangkan bagi orang-orang,''. Taruffi juga mengatakan bahwa pada kebanyakan kasus, ketika orang-orang yang baru putus mendengarkan musik sedih, mereka akan merasa lebih baik. Bukan hanya itu, partisipan penelitian juga mengaku, mereka senang mendengarkan lagu sedih saat sedang sendiri atau dalam suasana hati yang kurang baik.

Akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa ada manfaat unik yang dirasakan mereka yang sedang bersedih dalam lagu balada yang melankolis. Mereka merasa lirik-lirik pada lagu seperti menghidupkan perasaan yang tengah mereka alami.

Namun, Taruffi memperingatkan bahwa penelitian ini tidak berlaku pada setiap orang. Sebab, dalam beberapa kasus, orang yang mendengarkan musik sedih, justru mengadaptasi kesedihan tersebut dam lebih banyak menangkap hal negatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com