Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bertengkar dengan Suami, Tolong Para Istri Jangan Menangis Meratap

Kompas.com - 27/11/2014, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com - Dalam membina rumah tangga, tentu ada masa di mana perbedaan pendapat  terjadi dan memicu pertengkaran. Saat bertengkar dengan suami, rasanya hari Anda runyam seketika, segalanya jadi gelap dan menyesakkan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa pertengkaran dapat menumbuhkan rasa cinta yang semakin dalam. Bagaimana caranya? Saat bertengkar, janganlah mengeluarkan pernyataan yang dapat membuat suami Anda tambah meradang, seperti uraian berikut ini.

1. "Kamu selalu pulang larut malam sampai tidak sempat bercinta denganku lagi!"
Hindari kata-kata seperti "selalu" dan "tidak akan" dalam berselisih paham dengan suami. Menggunakan kata-kata yang demikian membuat lawan bicara mengambil sikap defensif, tak peduli seberapa banyak waktu yang dihabiskannya di luar rumah atau seberapa jarangnya Anda berdua bercinta.

Sebaliknya, Anda bisa mencoba menggunakan kalimat seperti, "Aku rasa belakangan ini kamu sering di luar rumah dan pulang saat aku sudah tidur, kita tak lagi seintim dulu,".

2. "Oh, aku tahu. Aku adalah istri terburuk di dunia. Bersamaku pasti terasa menyiksa."
Meskipun Anda punya kebiasaan mengeluarkan kalimat sarkastik saat bertengkar, cobalah belajar mengurangi hal buruk ini. Sebab, kata-kata sarkastik dapat merusak ketulusan Anda. Jadi, bukannya meredakan ketegangan, ini malah membuat suami menyadari apa yang terjadi adalah bukan masalah besar. Anda hanya akan merasakan pahit dan menyakitkan.

3. "Reaksimu berlebihan."
Kalau memang faktanya suami melontarkan reaksi berlebihan, simpanlah dalam diri sendiri. Selama bertengkar, baik Anda maupun suami, harus merasa cukup aman secara emosional untuk mengungkapkan apa saja yang meresahkan dalam hati.

Ingatlah, meskipun suami Anda salah, apapun yang dirasakannya penting dan harus dihormati. Memahami perasannya akan membuat suami merasa lebih dekat dengan Anda, apalagi saat ia merasa gugup dan di dalam hatinya ia merasa konyol.

4. Menangis meratap
Menangis dalam pertengkaran bisa membuat hati dan pikiran Anda lebih lega dan nyaman. Namun, jika tangisan Anda semakin menjadi-jadi dan lebih parah, ini artinya Anda dan suami sebaiknya melakukan gencatan senjata alias menghentikan pembicaraan sampai Anda merasa lebih tenang. Berdebat akan terasa sulit jika emosi Anda sedang naik turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com