Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Tahun Ke-10 Pernikahan Cenderung Tak Bahagia, Apa Iya?

Kompas.com - 18/12/2014, 20:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Usia pernikahan yang kabarnya rawan pertengkaran dan perpisahan, umumnya terjadi saat mencapai tahun ke-5 atau ke-7. Namun, ternyata, teori tujuh tahun ini didapatkan dari sisi psikologis yang kemudian populer karena film tersohor Marilyn Monroe bertajuk Same Name pada tahun 1955.

Nah, baru-baru ini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hal tersebut salah, dan menyatakan bahwa titik terendah ketika pasangan suami istri merasa paling tak bahagia adalah ketika usia pernikahan menginjak 10 tahun.

Penelitian ini dilakukan terhadap perempuan yang lahir antara tahun 1957-1964. Kemudian, mereka diberikan pertanyaan mengenai perasaan mereka menjalani kehidupan pernikahan selama 35 tahun. Saat wawancara, mahasiswa di Brigham Yopung University di Utah, menemukan bahwa 67 persen pernikahan, diawali dengan kebahagiaan di titik tertinggi lalu perlahan menurun.

Perempuan sendiri mengungkapkan bahwa mereka berada dalam hubungan yang paling tak bahagia setelah 10 tahun hidup bersama pasangannya. Para peneliti menunjukan,  hal ini berhubungan dengan beban kerja perempuan yang terlalu berlebih, baik dalam mengurus rumah tangga, termasuk mengasuh anak. Namun, jangan khawatir, pasalnya setelah lima tahun, perempuan akan mulai 'berdamai' dengan pasangan maupun kehidupan rumahtangganya.

Mereka yang mampu mempertahankan pernikahan lebih dari tiga dekade menemukan bahwa tingkat kebahagiaan setelah tahun ke-10 justru meningkat dan terus bertumbuh. Pada kebanyakan kasus, kebahagiaan tersebut tak pernah mencapai titik awal kebahagiaan pernikahan. Pasangan pada titik ini juga mencapai hubungan di mana mereka paling sedikit beragumentasi dalam penikahan mereka. Para peneliti menghubungkannya dengan adanya kematangan emosi, anak-anak mulai dewasa, dan mencapai kemandirian dari segi finansial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com