Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Baik-baik, Berteriak pada Anak tidak Selesaikan Masalah

Kompas.com - 04/01/2015, 15:00 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

KOMPAS.com – Mengasuh dan menjaga anak terutama yang masih balita bukan pekerjaan mudah untuk sebagian wanita, terutama mereka yang memiliki pekerjaan sehingga harus bisa menyeimbangkan waktu antara keluarga dan karier. Alhasil, saat anak sedang berulah saat ibu terlanjur lelah akibat kerja seharian, akhirnya anak pun kena luapan emosi ibu yang mendadak berteriak pada anak.

Sebenarnya, tak ada satu orangtua yang memiliki keinginan untuk berteriak di depan anak-anak mereka. Namun, seperti yang disebutkan bahwa menjaga dan mengatur emosi merupakan tantangan tersendiri untuk para ibu. Nah, untuk mencegah terjadi hal serupa, berikut uraian dan anjuran dari Eileen Kennedy-Moore, PhD., seorang psikolog dan terapis keluarga.

“Orangtua harus paham, berteriak pada anak hanya akan membuat si kecil semakin membangkang dan tidak mau mendengarkan nasihat orangtua,” ujar Eileen.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar anak mau mendengar tanpa harus berteriak. Marilah sama-sama kita simak:

Rencana ke depan
“Masalah dan luapan emosi memuncak karena waktu yang terbatas tetapi banyak hal yang mesti dituntaskan,” terangnya. Jadi, menurut Eileen, ibu harus memulai menyelesaikan masalah dengan lebih bijak, seperti mengatur waktu serta jadwal aktivitas. Cara ini terbilang efektif untuk ibu memiliki waktu berkomunikasi dan mengasuh anak, tanpa beban pikiran soal pekerjaan lain yang belum rampung dikerjakan.

“Mengerjakan satu waktu secara bersamaan di mana di antaranya adalah menjaga anak merupakan mimpi buruk yang berakhir ‘bencana’ baik untuk ibu maupun si kecil,” pungkasnya.

Jangan terlalu berharap
Berikan tanggungjawab pada anak, seperti misalnya merapikan dan membersihkan mainan usai digunakan. Ingatkan pada diri Anda untuk memberitahukan hal ini pada anak setiap hari. Sebab, daya ingat anak balita belum setangkas anak remaja atau dewasa.

“Jangan berharap terlalu banyak pada anak balita, insting mereka masih ingin bermain dan bermain. Jadi, saat memberikan tanggungjawab, Anda juga harus mengingatkan diri sendiri untuk selalu mengingatkan mereka saat mereka seperti ‘sengaja’ lupa. Sampaikanlah dengan suara yang tenang dan tegas,” urainya.

Jadilah panutan
“Anak-anak Anda belajar berkomunikasi dari orangtua,” kata vicki Hoefle, pakar keluarga dan penulis Duct Tape Parenting. Suatu hari, ajaran dan disiplin yang Anda terapkan semenjak anak masih balita akan terus terbawa sesuai perkembangan usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com