Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2015, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com – Setelah bekerja selama menahun pada sebuah perusahaan, Anda merasa tidak ada peningkatakan karier. Apakah ini berarti kemampuan Anda yang tak berkembang? Atau perusahaan kurang percaya pada Anda untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar?

Jika selama ini Anda mendapatkan kiat atau tip karier lewat artikel dan buku pengembangan diri, mungkin sudah saatnya Anda memperoleh sedikit pandangan mengenai bagaimana cara mendongkrak karier dari seorang mantan agen Central Intelligence Agency (CIA) alias Pusat Agen Intelijen Amerika Serikat, bernama JC Carleson.

Dalam bukunya yang berjudul Work Like a Spy: Business Tips from a Former CIA Officer, Carleson menulis tentang pengalamannya sebagai seorang agen penyamar CIA. Selain itu, dia pun berbagi sejumlah kiat karier dan bisnis selama delapan tahun bekerja sebagai agen intelijen. Penasaran, berikut uraiannya:

Pertama, jangan memberikan informasi tentang diri Anda terlalu detail ketika menjalani wawancara kerja. Sebaliknya, Anda boleh menguraikan secara lengkap soal pengalaman kerja Anda. Menurut Carleson, menjaga informasi pribadi sangat penting agar perusahaan yang akan merekrut Anda menjadi "penasaran" dan memanggil kembali untuk wawancara lanjutan.

"Terkadang rasanya sangat menggoda untuk membagikan informasi untuk membuktikan pengetahuan Anda selama wawancara kerja dengan perusahaan incaran. Namun, perusahaan yang memiliki reputasi harus lebih tertarik dalam mempelajari kemampuan dan pengalaman kerja Anda," ungkap Carleson.

Kedua, jangan paksakan orang yang lebih baik bekerja sendiri untuk bekerja dalam tim atau grup. Beberapa orang memang sangat baik dalam pekerjaan mereka, namun bisa menjadi manajer yang buruk atau anggota tim yang kurang menyenangkan. Carleson menganggap penting untuk mempertahankan pegawai yang brilian, baik saat bekerja sendiri maupun bekerja dalam tim.

"Jangan paksakan individu yang baik saat bekerja sendiri, untuk berkolaborasi dengan karyawan lain sebagai tim kerja,” terangnya.

Kemudian, Anda pun harus menganalisa betul kelemahan-kelemahan Anda. Carleson mengandaikan, seorang aktor terbaik pun harus dapat memerankan beragam peran. Sama halnya dengan aktor, Anda pun harus mampu mengobservasi, responsif, dan fleksibel sebaik mungkin. "Namun juga akan ada situasi di mana Anda merasa dirugikan," imbuh Carleson.

Lalu, dia menyarankan agar Anda mengetahui bagaimana orang lain memandang Anda dan bagaimana Anda menanggapi mereka. Kemudian, Anda harus mendaftarkan hal-hal tersebut untuk mengidentifikasikan kelemahan Anda. Hati-hati dengan kelemahan Anda tersebut, apalagi ketika Anda bekerja dengan orang atau pihak baru.

"Anda juga harus mengetahui kelemahan dan kerapuhan orang lain ketika Anda berbisnis dengan mereka. Anda harus memahami latar belakang mereka, bahkan latar belakang kompetitor mereka," ujar Carleson.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com